Terhambat Pembebasan Lahan, Konstruksi Seksi 1 Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Dimulai 2022

Pengerjaan konstruksi untuk seksi 1 ruas Tol Probolinggo-Besuki ditargetkan dapat dimulai pada 2022.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 29 Jul 2021, 11:58 WIB
Tol Trans Jawa Pasuruan - Probolinggo. Dok: Kementerian PUPR

Liputan6.com, Jakarta Progres pembebasan lahan untuk seksi 1 ruas Tol Probolinggo-Besuki (29,6 km) mencapai 24,88 persen hingga akhir Juli 2021. Pembebasan tanah untuk seksi 1 tersebut ditargetkan selesai di akhir 2021. 

Direktur Utama PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB), Adi Prasetyanto mengatakan, bila lahan sudah dibebaskan maka rencana pengerjaan kontruksi untuk seksi 1 ruas Tol Probolinggo-Besuki dapat dimulai pada 2022.

JPB merupakan kelompok usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk yang mengelola Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi.

"Jika semuanya sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, maka target penyelesaian konstruksi untuk seksi 1 dapat rampung pada tahun 2024," kata Adi, Kamis (29/7/2021).

Dia mengatakan jika karena pelaksanaan konstruksi jalan tol belum dapat dimulai. "Saat ini perusahaan fokus pada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Lahan untuk mempercepat proses pembebasan lahan untuk seksi 1 Probolinggo–Besuki, agar target dari pengerjaan konstruksi bisa sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan," jelasnya.

Upaya yang telah dilakukan PT JPB bersama PPK untuk percepatan antara lain dengan mengusulkan alokasi pengadaan pendanaan tanah pada 2021.

Itu dilakukan dengan berkoordinasi bersama Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Adi juga menambahkan, saat ini yang menjadi prioritas dari PT JPB adalah seksi 1 ruas Tol Probolinggo-Besuki di Kabupaten Probolinggo menyesuaikan dengan rencana alokasi pendanaan tanah dari pemerintah.

"Namun tentu saja kami juga terus melakukan monitoring untuk Seksi 2 Besuki-Bajulmati (di Kabupaten Situbondo) sepanjang 110,9 km serta seksi 3 Bajulmati-Ketapang (di Kabupaten Banyuwangi) sepanjang 31 km yang proses pembebasan lahannya juga terus dilakukan," ungkapnya.

Diutarakan Adi, pada Juni 2021 lalu juga pihaknya telah melaksanakan pembayaran Uang Ganti Kerugian (UGK) untuk 22 bidang menggunakan Pembayaran Langsung Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).

 

Saksikan Video Ini


Titik Akhir Tol Trans Jawa

Tol Trans Jawa Pasuruan - Probolinggo. Dok: Kementerian PUPR

Selama masa pandemi Covid-19 ini, PT JPB tetap berupaya merealisasikan target-target yang dibuat. Salah satunya telah ditandatanganinya Hasil Penataan Batas Areal Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Seksi 1 oleh Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

PT JPB juga dikatakan Adi selalu memaksimalkan pertemuan secara daring untuk terus aktif berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait dalam upaya menyelesaikan pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi ini.

"Di antaranya adalah koordinasi dengan Kementerian PUPR terkait desain jalan tol dan prioritas pembebasan lahan, pengurusan izin persilangan rel kereta api terhadap Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi dengan Kementerian Perhubungan serta dengan LMAN untuk proses, mekanisme dan penggantian pembayaran UGK," tuturnya.

Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi dengan total panjang 171,516 km ini akan menjadi titik akhir jaringan Jalan Tol Trans Jawa dengan masa konsesi 35 tahun dan total investasi mencapai Rp 23,3 triliun.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya