Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 6,88 triliun pada semester I 2021. Pencapaian pendapatan itu naik tipis dibandingkan pendapatan pada periode yang sama pada 2020 sebesar Rp 6,77 triliun.
Merujuk pada laporan keuangan PT Jasa Marga Tbk yang disampaikan pada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 28 Juli 2021, pendapatan tersebut paling banyak ditopang oleh pendapatan tol sebesar Rp 5,23 triliun. Kemudian pendapatan konstruksi Rp 1,24 triliun, dan pendapatan usaha lainnya Rp 410,3 miliar.
Advertisement
Dengan posisi pendapatan yang meningkat, Jasa Marga justru dapat menekan beban pokok pendapatan. Dari Rp 4,3 triliun pada semester I-2020, menjadi Rp 3,8 triliun pada semester I-2021. Perseroan mencatatkan kenaikan laba bruto sebesar Rp 3,47 triliun, dari Rp 2,09 triliun pada semester I-2020.
Artikel dibayangi PPKM, Jasa Marga catat pendapatan naik jadi Rp 6,88 triliun menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut sejumlah artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Kamis (29/7/2021):
1.Dibayangi PPKM, Jasa Marga Catat Pendapatan Naik Jadi Rp 6,88 Triliun
PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 6,88 triliun pada semester I 2021. Pencapaian pendapatan itu naik tipis dibandingkan pendapatan pada periode yang sama pada 2020 sebesar Rp 6,77 triliun.
Merujuk pada laporan keuangan PT Jasa Marga Tbk yang disampaikan pada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 28 Juli 2021, pendapatan tersebut paling banyak ditopang oleh pendapatan tol sebesar Rp 5,23 triliun. Kemudian pendapatan konstruksi Rp 1,24 triliun, dan pendapatan usaha lainnya Rp 410,3 miliar.
Dengan posisi pendapatan yang meningkat, Jasa Marga justru dapat menekan beban pokok pendapatan. Dari Rp 4,3 triliun pada semester I-2020, menjadi Rp 3,8 triliun pada semester I-2021. Perseroan mencatatkan kenaikan laba bruto sebesar Rp 3,47 triliun, dari Rp 2,09 triliun pada semester I-2020.
Berita selengkapnya baca di sini
2.BEI Siapkan Notasi Khusus bagi Perusahaan dengan Hak Suara Multiple
Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana menyematkan notasi khusus bagi perusahaan dengan Hak Suara Multipel (SHSM) atau Multiple Voting Share (MVS).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, hal ini dalam rangka menjaga kepentingan investor.
"Di satu sisi kita berikan kesempatan buat perusahaan untuk rising fund di pasar modal, namun di sisi lain kita tetap kita sematkan notasi khusus bahwa perusahaan ini menerapkan MVS,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna dalam Edukasi Wartawan terkait IPO Unicorn, Rabu, 28 Juli 2021.
Berita selengkapnya baca di sini
3.IPO, Prima Andalan Mandiri Lepas 10 Persen Saham ke Publik
PT Prima Andalan Mandiri Tbk akan menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) sebanyak 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.
Mengutip prospektus singkat perseroan yang diterbitkan di media massa, Rabu, 28 Juli 2021, PT Prima Andalan Mandiri Tbk, perusahaan bergerak di pertambangan batu bara dan jasa pertambangan dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 355.560.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 10 persen. Harga penawaran saham perdana Rp 1.420-Rp 1.600. Jadi target perolehan dana dari IPO sekitar Rp 504,89 miliar-Rp 568,89 miliar.