Gangster Wanita Paling Ditakuti di Venezuela Dibekuk Polisi

Usai baku tembak dengan polisi, gangster wanita ditangkap polisi.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jul 2021, 19:40 WIB
Bendera negara Venezuela yang bawa saat mengiringi pemakaman Jose Francisco Guerrero di San Cristobal, Tachira State, Venezuela (19/5). Jose tewas akibat tembakan saat ia terjebak dalam konfrontasi antara demonstran dan polisi setempat. (AFP/Luis Robayo)

Liputan6.com, Caracas - Seorang gangster wanita, Carla Diaz Torrealba (22) ditangkap usai baku tembak dengan polisi. Carla adalah salah satu antek paling terpercaya dari bos mafia yang menguasai sebagian besar ibukota Venezuela, Caracas, seperti dilansir dari The Sun, Kamis (29/07/2021).

Wanita yang dijuluki 'Si Rambut' ini, terkenal dengan gayanya sebagai gangster dengan cara memainkan umpan untuk merayu dan kemudian menculik mafia saingannya.

Carla yang memiliki 1.400 pengikut di Instagram kerap membagikan foto dirinya sambil berpose memegang senapan serbu .

Saat baku tembak terjadi, sekitar dua mil dari istana presiden, Carla bersama Carlos Luis atau El Koki  diburu oleh pasukan keamanan. Namun El Koki berhasil lolos, Carla tidak.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Ketika Mafia Lebih Berani Atas Kekuasaannya

Ilustrasi Baku Tembak dengan Teroris (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

El Koki (43), merupakan seorang pemimpin mafia di Caracas. Ia menghindari penangkapan selama satu dekade meskipun ditawarkan hadiah 7,2 miliar oleh pihak berwenang.

El Koki semakin berkuasa setelah diktator Venezuela Nicolas Maduro menandatangi kesepakatan kepada para pemimpin geng yang memungkinkan dapat memerintah atas lingkungan tertentu di Caracas.

Kesepakatan ini dimaksudkan untuk menindak kejahatan kecil, tetapi yang terjadi justru sebaliknya.

Ia memperluas wilayahnya dan mendapatkan reputasi sebagai panglima perang, ia juga meneror saingannya sambil mengadakan pesta mewah.

Pekan lalu, pihak berwenang memutuskan untuk bergerak melawan dan mengirim ratusan perwira pasukan khusus ke distrik Cota 905.

Perlawanan ini karena adanya dugaan El Koki memiliki hubungan dengan dengan politisi oposisi.

Berdasarkan laporan Monitor de Victimas, sebuah Lembaga jurnalisme independent Venezuela, terjadi baku tembak di jalan raya utama di pusat kota dan meninggalkan 33 mayat di daerah itu.

Kini, El Koki tetap menjadi buron setelah adanya pertumpahan darah yang juga merenggut puluhan rekannya.

 

 

 Reporter: Cindy Damara

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya