Keluarga Ungkap Kejanggalan di Balik Gagalnya 2 Paskibraka Sulbar ke Istana Negara

Sejumlah kejanggalan atas gagalnya Arya dan Kristina sebagai paskibraka tingkat nasional diungkapkan oleh keluarga mereka.

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 29 Jul 2021, 18:38 WIB
Arya dan Cristina saat bertemu gubernur Sulbar sebelum batal berangkat karena positif Covid-19 (Liputan6.com/Humas Pemprov Sulbar)

Liputan6.com, Mamuju - Gagalnya Arya Maulana Mulya dan Kristina mewakili Sulawesi Barat sebagai Pasukan Pengibar Bendara Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara menuai polemik. Sejumlah kejanggalan atas gagalnya kedua paskibraka itu diungkapkan oleh keluarga mereka.

Daniel, Paman Kristina merasa sangat kecewa atas kegagalan keponakannya ke Istana Negara. Bahkan, Ia menyebutkan sejumlah kejanggalan, mulai dari Kristina diberangkatkan ke Mamuju hingga dinyatakan positif Covid-19 dan kembali ke Mamasa.

"Kami akan mempertanyakan kepada pihak terkait (Dispora Sulbar) apa sebenarnya yang terjadi kepada anak kami ini. Karena keterangan dari Kristina keadaannya baik-baik saja, tiba-tiba dinyatakan positif Covid-19," kata Daniel di Mamasa, Rabu (28/7/2021).

Yang lebih janggal lagi, menurut Daniel, setelah Kristina dinyatakan positif Covid-19, dia seakan tak dipedulikan lagi oleh pihak Dispora Sulawesi Barat. Maski positif Covid-19, tidak ada perlakuan layaknya orang yang positif Covid-19 diterima Kristina, bahkan dia kembali ke Mamasa menggunakan mobil penumpang, hanya diminta isolasi mandiri.

"Kami keluarga sangat prihatin. Kenapa anak kami sepertinya tidak dipedulikan, itu yang paling berat bagi kami keluarga," Daniel.

Oleh karena itu, keluarga akan menuntut keadilan bagi Kristina, apalagi hasil swab PCR ulang Kristina dinyatakan negatif Covid-19. Hasil swab PCR Kristina pada 23 Juli positif Covid-19 yang membuatnya gagal ke Istana Negara dan hasil swab PCR ulang pada 26 Juli, dia dinyatakan negatif.

"Karena itu kami akan menuntut sampai ada titik terang. Terlalu banyak kejanggalan dalam hal ini," tegas Daniel.

Simak video pilihan berikut ini:


Penjelasan Keluarga Arya

Hasbi orangtua Arya mengatakan, setalah anaknya dinyatakan positif Covid-19 pada 24 Juli lalu, dia bersama keluarganya kembali ke Majene termasuk Arya. Istrinya sempat menghubungi Dispora Sulawesi Barat untuk melakukan swab ulang guna memastikan hasil swab Arya.

"Sempat diberikan kesempatan sampai hari Senin 24 Juli. Jadi saya berpikir untuk swab ulang di Makassar. Kemudian tidak lama ada penyampaian lagi kalau dilarang swab ulang, karena sudah positif dan sekarang sudah ada penggantinya," kata Hasbi.

Untuk menghindari penyebaran Covid-19, Hasbi bersama keluarganya yang sudah melakukan kontak langsung dengan Arya melakukan swab antigen. Hasilnya Hasbi bersama istri dan kedua adik Arya dinyatakan negatif, padahal mereka yang mengantar ke Mamuju dan menjemputnya kembali ke Majene.

"Jangan sampai ada salah persepsi. Kalaupun ada yah terserah karena yang jelas kami hanya menyampaikan kronologisnya," ujar Hasbi.


Bantahan Dispora Sulbar

Sedangkan, Kadispora Sulawesi Barat, Muhammad Hamzih menjelaskan soal polemik batalnya Arya dan Kristina ke Istana Negara. Ia membantah adanya isu kecurangan sehingga Arya dan Kristina batal mewakili Sulawesi Barat.

"Saya pastikan tidak ada kongkalikong. Bahkan, saya sempat berdebat dengan orang pusat, saya meminta kebijakan pusat untuk menunda keberangkatan Kristina dan Arya hingga satu minggu ke depan," Hamzih menegaskan.

Namun, kata Hamzih, permintaannya itu tidak bisa dikabulkan. Alhasil, Dispora Sulawesi Barat bergerak cepat mencari pengganti Arya dan Kristina yang tak bisa berangkat karena positif Covid-19. Soal pengganti, dia juga memastikan tidak ada intervensi dalam perekrutan paskibraka.

"Saya sudah tekankan ke tim penilai, ada Polri, TNI, dan orang Dispora, jangan ada titip-titipan," tegas Hamzih.

Terkait nasib Arya dan Kristina, Hamzih berjanji akan mengunjungi mereka. Bahkan, pihaknya akan meminta panitia paskibraka nasional untuk memberikan sertifikat paskibraka kepada mereka berdua. Ia juga berjanji akan membangun komunikasi dengan berbagai instansi, guna menjamin masa depan Arya dan Kristina.

"Kalau nantinya mau masuk ASN, Polri atau TNI, bisa diprioritaskan lewat jalur prestasi," tutup Hamzih.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya