Dear Pengusaha Kecil, Ini Tips Manajemen Risiko Finansial Biar Tak Buntung

Pengetahuan terhadap risiko finansial sangat penting untuk menentukan keberhasilan dalam bisnis, terutama bisnis kecil yang memiliki margin dan cadangan keuangan yang lebih kecil.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Agu 2022, 07:00 WIB
(Foto:Ilustrasi)

Liputan6.com, Jakarta Pengetahuan terhadap risiko finansial sangat penting untuk menentukan keberhasilan dalam bisnis, terutama bisnis kecil yang memiliki margin dan cadangan keuangan yang lebih kecil. Mengurangi risiko yang sudah diketahui sebelumnya mampu membantu untuk mematangkan jalannya bisnis.  

Penting untuk pemilik bisnis mengetahui manajemen risiko finansial. Meskipun terdengar kompleks, terdapat strategi sederhana yang dapat diterapkan pemilik bisnis kecil untuk menerapkan hal tersebut.  

Melansir dari Forbes, Senin (22/8/2021), berikut tips untuk pebisnis dalam mengelola risiko keuangan dengan lebih baik dari pakar keuangan Forbes.

1. Catat Titik Lemah Anda Saat Ini

Uraikan kelemahan-kelemahan dalam bisnis Anda. Apa biaya tetap yang Anda butuhkan setiap bulannya? Apakah Anda memiliki pilihan vendor lainnya jika seseorang akhirnya harus bangkrut dalam bisnisnya? Akankah Anda menjual sesuatu yang “bagus untuk dimiliki” atau “harus dimiliki”?  

Setelah mengetahui titik lemah tersebut, Anda dapat membuat perencanaan untuk mengatasinya. Solusinya dapat berbentuk cadangan uang, menemukan vendor lain, atau mengubah inventaris.

2. Menjaga Biaya Operasional agar Tetap Hemat di Awal Tahun

Sebagian bisnis mengalami kegagalan karena kehabisan uang. Pastikan Anda memiliki cukup uang untuk kegiatan operasional selama tiga tahun dan menjaga biayanya agar tetap hemat hingga bisnis mulai meningkat.

3. Edukasi Diri tentang Risiko dan Ganjaran

Risiko datang dari kurangnya pengetahuan. Area yang terlihat berisiko, biasanya merupakan area yang tidak sepenuhnya dipahami.  

Anda dapat mempelajari area tersebut dan memastikan bahwa Anda memahaminya. Dengan demikian, Anda dapat membandingkan risiko beserta dengan ganjarannya di setiap area.

4. Memiliki Catatan Keuangan yang Akurat

Rekrut orang yang berpengalaman dalam bidang pembukuan atau akuntansi. Dengan cara ini, Anda akan memiliki catatan keuangan yang akurat sejak awal.  

Anda dapat membuat analisis terkait keuntungan yang didapatkan. Selanjutnya, Anda akan lebih percaya diri dalam membuat keputusan yang mungkin berisiko secara finansial.

5. Temukan Mentor

Apakah bisnis anda terukur? Mayoritas bisnis kecil saat ini adalah bisnis keluarga kecil hingga menengah yang bisa sangat sukses dan memuaskan.  

Anda dapat mencari beberapa penasihat atau mentor untuk membantu Anda dalam merencanakan pertumbuhan bisnis. Jika tidak, Anda tidak dapat menghasilkan apa pun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


6. Hati-Hati Saat Membayar Menggunakan Utang

Ilustrasi utang | Sumber Foto: usnews.com

Sangat penting untuk berfokus pada struktur modal agar bisnis lebih terencana dan dapat dibiayai secara berkelanjutan untuk memungkinkan pertumbuhan. Hal ini membutuhkan strategi pembiayaan yang jelas yaitu strategi untuk menyeimbangkan pendanaan dan utang yang digunakan dengan benar.

Anda juga harus menyesuaikan kebutuhan pendanaan dengan jenis utang yang sesuai karena ketidaksesuaian dapat memberikan tekanan yang signifikan pada bisnis.

7. Ciptakan Antara Arus Kas yang Profesional dan Uang Pribadi

Kehabisan uang memicu kematian bisnis. Strategi manajemen uang kas adalah strategi manajemen risiko terpenting. Perencanaan terhadap arus kas untuk bisnis dengan kebutuhan pribadi sangat berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan.  

8. Pertimbangkan Risiko Pasar dan Faktor Eksternal

Melihat keuntungan dan manajemen modal menjadi dasar. Selain itu, Anda juga harus melihat ke luar, risiko pasar dan skenario apa yang dapat memengaruhi bisnis? Sudahkah Anda menyiapkan fasilitas kredit untuk membantu Anda melewati skenario tersebut?  

9. Mengukur Risiko terhadap Waktu, Uang, dan Kualitas

Buat keputusan berdasarkan waktu, uang, dan kualitas. Apakah risiko keuangan yang Anda pertimbangkan untuk diambil termasuk ke dalam kebutuhan saat ini? Apakah sudah bekerja sesuai anggaran? Apa risiko mempertahankan kualitas yang diberikan dalam bisnis Anda? Apabila Anda memvalidasi keputusan risiko finansial, pergerakan akan menjadi lebih mudah.  

10. Bersiap untuk Pendapatan yang Turun Mendadak

Pemilik bisnis kecil sering terbebani banyak hal, termasuk waktu, sumber daya, dan arus kas. Jika pendapatan Anda menghilang dalam semalam, pengaman apa yang Anda miliki untuk diri sendiri?  

Memiliki kredit untuk tujuan tersebut penting karena biaya operasional tidak akan hilang jika pendapatan Anda hilang.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


11. Selalu Pertimbangkan Skenario Terburuk

Ilustrasi Bisnis (Image by Free-Photos from Pixabay)

Saat memutuskan untuk mengambil risiko finansial, tanyakan pada diri Anda pertanyaan sederhana. Apakah Anda baik-baik saja dan bersedia menanggung risiko ini jika ternyata terjadi kerugian? Jika jawabannya tidak, jangan lanjutkan.

12. Pisahkan Dana Pribadi dan Dana Bisnis

Tips utama bagi pemilik bisnis yang ingin mengelola risiko finansial adalah memisahkan dana pribadi dan dana bisnis. Memiliki rekening bank bisnis yang terpisah dapat melindungi aset pribadi dari banyak risiko yang mungkin ditimbulkan oleh bisnis tersebut.  

Tindakan ini juga membuat pengajuan pajak, asuransi, dan akses modal menjadi lebih sederhana karena auditor, perusahaan asuransi, dan pemberi pinjaman dapat melihat dengan jelas posisi keuangan bisnis itu sendiri.

13. Pelajari Bagaimana Risiko Perusahaan Memberikan Efek pada Nilai Bisnis

Pemilik bisnis kecil perlu memahami risiko perusahaan dan bagaimana hal itu memengaruhi nilai pada bisnis. Risiko pada perusahaan menciptakan ketidakpastian keuangan bagi investor yang tertarik dengan bisnis Anda. Semakin rendah risikonya, semakin bernilai pula bisnis Anda.  

14. Pastikan Anda Dibayar

Cara termudah untuk memikirkan risiko finansial adalah dengan melihat tagihan utang dan bertanya pada diri sendiri, apa yang akan terjadi jika pelanggan Anda tidak membayar. Kemudian tanyakan pada diri sendiri, apa yang dapat Anda lakukan untuk memastikan mereka membayar.  

Anda sekarang memiliki pelajaran pertama dari manajemen risiko finansial yaitu manajemen piutang. Pastikan Anda dibayar oleh pelanggan.

15. Ketahui Apa yang Mendorong Bisnis Anda

Pahami apa yang mendorong bisnis Anda dan terus ajukan pertanyaan. Setelah Anda mengetahui alasan yang memengaruhi bisnis, Anda dapat mengelola risiko finansial dengan lebih baik dan berfokus pada hal yang benar.

Reporter: Shania

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya