Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Sambuaga mengapresiasi peran PT Astra International, Kementerian Desa PDTT dan Kementerian Koperasi dan UKM pada launching ekspor perdana berbagai produk pertanian dan perkebunan yang dihasilkan desa.
Ada beberapa produk yang diekspor dari desa pada kesempatan itu yaitu kopi, beras organik, pupuk organik hingga essential oil dengan negara tujuan Eropa, Amerika Selatan, Asia dan Timur Tengah.
Advertisement
Bersama dengan launching ekspor produk desa ini juga dilakukan penandatanganan naskah kerja sama pengembangan ekspor produk unggulan desa antara Ditjen PEN Kemendag dan PT Astra Internasional. Kedua acara itu sendiri merupakan bagian dari Festival Kewirausahaan Astra 2021.
Peran Astra dalam pembinaan desa dan koperasi/UMKM diparesiasi Wamendag. Pasalnya Ekspor produk pertanian dan perkebunan itu dihasilkan oleh Program Desa Sejahtera juga merupakan hasil binaan kerja sama antara PT Astra International bersama Kementerian Desa PDTT dan Kemenkop UKM. Kerja sama itu melingkup pembinaan produksi dan pembiayaan.
Kementerian Perdagangan sendiri menurut Wamendag sangat bangga mendukung pemasaran produk-produk desa, koperasi dan UMKM melalui berbagai upaya. Kemendag punya berbagai program fasilitasi, pembinaan teknis hingga pembukaan akses pasar melalui berbagai perjanjian perdagangan dan diplomasi perdagangan internasional.
“Desa adalah salah satu jantung perekonomian Indonesia, termasuk dalam menghasilkan produk-produk ekspor. Karena itu Kementerian Perdagangan menggandeng dan mendukung berbagai pihak yang fokus membangun produksi desa dengan memberikan akses logistik dan perdagangan,” kata Wamendag, Kamis (29/7/2021).
Dalam bidang akses pasar, perjanjian perdagangan baik bilateral maupun multilateral sangat penting agar produk-produk Indonesia bisa diakomodasioleh negara tujuan dengan tarif yang bagus, bahkan tanpa tarif bea masuk.
Upaya ini penting menurut Jerry karena secara politis dan teknis memang perlu dilakukan berbagai upaya agar sebuah negara menerima dan memberikan fasilitas bagi produk Indonesia.
“Kita harus meminimalkan hambatan perdagangan dan mengoptimalkan fasilitasi perdagangan bagi produk Indonesia sehingga bukan hanya bisa masuk tetapi juga bisa mengakses pasar di negara tujuan. Itu inti dari upaya-upaya dalam perjanjian perdagangan,” kata Wamendag Jerry.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sistem Resi Gudang
Sedangkan dalam fasilitasi pergudangan dan logistik, Kementerian Perdagangan terus mengembangkan Sistem Resi Gudang (SRG). Sampai dengan tahun 2020 yang lalu tercatat sudah ada sekitar 123 gudang di daerah yang masuk dalam program SRG.
SRG sendiri berfungsi untuk menjadi gudang simpan tunda beli produk pertanian dan perkebunan. Dengan begitu pengelolaan pasokan dan harga bisa dilakukan dengan baik. Saat ini ada sekitar 20 komoditas yang bisa dikelola melalui SRG termasuk kopi dan porang yang saat ini menjadi salah satu primadona komoditas ekspor.
Dalam pengembangannya, SRG akan terus diintegrasikan dan disinergikan dengan kementerian dan lembaga terkait, khususnya Kemendes PDT dan Kemenkop UKM. Komunikasi untuk itu sudah dimulai dan saat ini sedang digodog berbagai kemungkinan-kemungkinan implementasi.
Jerry juga mengatakan bahwa desa juga menjadi fokus dalam pemulihan ekonomi dan perdagangan sebagai bagian dari pemulihan pasca Covid-19. Karena itu, fokus berbagai pihak sangat dibutuhkan dalam pembinaan ekonomi perdesaan. Pembinaan ekonomi dan perdagangan perdesaan diyakini Jerry akan punya masa depan cerah seiring dengan dipacunya vaksinasi massal yang dilakukan Pemerintah.
Advertisement