Panas Bumi Berpeluang Jadi Tulang Punggung Transisi Energi di Indonesia

Indonesia memiliki 14 wilayah kerja kerja panas bumi yang telah produksi sebesar 2.175,7 megawatt.

oleh Arief Rahman H diperbarui 29 Jul 2021, 20:23 WIB
Energi Panas Bumi.

Liputan6.com, Jakarta Panas bumi disebut berpotensi menjadi tulang punggung transisi energi di Indonesia. Beberapa hal menjadi pemicu seperti sumber energi panas bumi yang banyak tersebar di Tanah Air.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Indonesia merupakan negara kepulauan yang menjadi rumah bagi 127 gunung api aktif.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyebutkan ada 14 wilayah kerja kerja panas bumi yang telah produksi sebesar 2.175,7 megawatt dengan rencana pengembangan ekspansi 1.347,6 megawatt.

Indonesia dinilai tergolong lebih agresif dibanding negara lain untuk pengembangan panas bumi. "Kita ini lebih agresif dibandingkan dengan yang lain dari sisi pemanfaatan panas bumi, angkanya masih 9 persen, tapi kita punya roadmap untuk segera mempercepat pemanfaatannya," ujar dia dalam diskusi daring Urgensi Transisi Energi ke Panas Bumi di Jakarta, Kamis (29/7/2021).

Diakui dalam upaya pengembangan energi panas bumi masih terbentur sejumlah tantangan seperti lingkungan dan status kawasan hutan.

Namun pemerintah dipastikan akan tetap mendukung pengembangan panas bumi dengan berbagai langkah seperti pemberian insentif.

 

 


127 Gunung Api Aktif

PT Pertamina Gothermal Energy (PGE) menambah satu Wilayah Kerja (WK) Geothermal dalam rangka meningkatkan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sehingga saat ini PGE mengoperasikan 15 WK. Dok Pertamina

Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) Surya Darma mengakui jika keberadaan sumber energi panas bumi yang luas mendorong ketahanan energinya lebih gampang dibandingkan dengan posisi kalau hanya ada di tempat-tempat tertentu.

Dia menambahkan keberadaan panas bumi yang tersebar itu dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat yang dapat membangkitkan dan menggerakkan ekonomi nasional.

Menurutnya, kebutuhan energi baru terbarukan di Indonesia memang tak semuanya ditutupi oleh panas bumi, sehingga perlu sinergi dengan jenis energi baru terbarukan yang lain.

"Saya kira dengan hidro ini akan mendukung menjadi backbone ditambah nanti dari PLTS," ujar Surya.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Indonesia merupakan negara kepulauan yang menjadi rumah bagi 127 gunung api aktif.

Anugerah alam itu memberikan sumber daya panas bumi yang melimpah sebanyak 23,76 gigawatt dengan pemanfaatan sebesar 2,17 gigawatt atau hanya 9,1 persen dari total potensi yang ada.

Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara dengan sumber daya panas bumi dan kapasitas terpasang listrik vulkanik terbesar di dunia, setelah Amerika Serikat.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya