Liputan6.com, Jakarta Harga emas dan perak naik tajam hingga mendekati level tertinggi harian. Pasar yang bullish mendorong kenaikan harga logam, dipicu indeks dolar AS yang lebih rendah dan kenaikan harga minyak mentah.
Harga emas menganggap hasil FOMC pada Rabu sore ramah terhadap pasar. Melansir laman Kitco, Jumat (30/7/2021), harga emas berjangka Agustus naik USD 32,20 menjadi USD 1.831,90 dan harga perak untuk patokan September naik USD 0,943 menjadi USD 25,82 per ounce.
Advertisement
Pedagang dan investor tengah mencerna kesimpulan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal Reserve (FOMC), termasuk konferensi pers yang digelar dari Ketua Fed Jerome Powell.
Setelah awalnya berpikir Fed cenderung kurang dovish, namun kemudian pernyataan FOMC yang dibacakan Powell tampaknya menenangkan pasar yang berpikir bahwa Fed kemungkinan sementara mulai mengurangi program pembelian obligasi (pelonggaran kuantitatif) segera setelah ini.
Usai ekonomi AS menguat, bank sentral dinilai tidak akan terburu-buru untuk mundur dari kebijakan moneter akomodatif secara keseluruhan.
Itu mendorong harga emas dan perak setelah ada beberapa keraguan di awal segera setelah pernyataan FOMC. Ini justru menekan indeks dolar AS dan menjaga imbal hasil obligasi Treasury AS mendekati stabil.
Melansir data, produk domestik bruto AS meleset mencapai 6,5 persen pada kuartal kedua secara tahunan. PDB kuartal kedua terlihat naik 8,4 persen.
Permintaan Emas
Dewan Emas Dunia mengatakan permintaan global untuk emas belum pulih dari pandemi. Lembaga ini mengatakan permintaan emas selama paruh pertama tahun 2021 adalah yang terendah sejak 2008.
Permintaan emas global pada periode April-Juni tercatat mencapai 955,1 metrik ton (MT), turun dari 960,5 MT dibandingkan periode yang sama pada 2020.
Namun, bank sentral membeli lebih banyak emas antara April dan Juni 2021 daripada kuartal mana pun selama dua tahun.
Advertisement