Liputan6.com, Jakarta - Kemdikbudristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi) diketahui tengah mendorong program digitalisasi pendidikan. Salah satu bagian dalam program ini adalah pengadaan laptop merah putih untuk para pelajar di Indonesia.
Kemendikbud pun kini mengungkap spesifikasi laptop yang akan ditujukan untuk para pelajar tersebut.
Advertisement
Informasi soal spesifikasi laptopini diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2021 tentang Petunjuk Operasional Dana Alokasi Khusus Fisik Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2021.
Berdasarkan penelusuran Tekno Liputan6.com terhadap lampiran X Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 5 Tahun 2021, Jumat (30/7/2021), berikut ini adalah spesifikasi minimal untuk laptop merah putih:
- Tipe prosesor core: 2, frekuensi: ≥ 1,1 GHz, Cache 1M
- Memori standar terpasang : 4 GB DDR4
- Hard drive : 32GBUSB
- Port : dilengkapi USB 3.0
- Networking : WLAN adapter (IEEE 802.11ac/b/g/n)
- Tipe grafis : HD integrated
- Audio : integrated
- Monitor : 11 inci LED
- Daya/power : maksimum 50 watt
- Operating system Chrome OS
- Device management : ready to activated chrome education upgrade (harus diaktivisi setelah penyedia ditetapkan sebagai pemenang)
- Masa garansi : 1 tahun.
Berbekal informasi tersebut, laptop ini dipastikan merupakan Chromebook. Pemerintah sendiri disebut akan bekerja sama dengan vendor lokal untuk pengadaan laptop ini.
Sebagai informasi, sebelumnya, Mendikbud-ristek Nadiem Makarim, menyebut, pemerintah menganggarkan Rp 1,3 triliun untuk pengadaan awal yakni sebanyak 190 ribu laptop untuk dikirim ke seluruh Indonesia.
"Melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Pendidikan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota akan ada pengadaan 240 ribu laptop," kata Nadiem.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Laptop Merah Putih Karya Anak Bangsa, Berapa Harganya?
Sebagai informasi, pemerintah bersama-sama dengan perguruan tinggi tengah menggarap proyek pengadaan Laptop Merah Putih. Laptop tersebut rencananya akan mulai dipasarkan didalam negeri bersaing dengan produk sejenisnya.
Sekretaris Direktur Jenderal Dikti, Paristiyanti Nurwardani, mengatakan, laptop Merah Putih tersebut ditargetkan diproduksi sebanyak 10.000 unit tahun ini. Barang baru itu, akan dibenderol dengan harga Rp5 juta per unit.
"2021 kita produksi 10.000 dengan harga Rp5 juta," ujar Peristiyanti kepada Merdeka.com, Jakarta, Jumat (23/7).
Dia mengatakan, proyek pembuatan laptop Merah Putih ini merupakan lanjutan dari proyek Tablet Diktiedu yang sudah dihasilkan tahun lalu. Di mana, tahun ini sudah didistribusikan kepada pelajar di wilayah 3 T (Terdepan, Terpencil, Tertinggal).
"Konsorsium dibentuk setelah ITB sukses membuat Tablet Diktiedu yang berisi 300 e-Modul untuk 5 prodi di Daerah 3T. Di mana mahasiswa tidak terjangkau internet, blank spot dan kurang mampu," katanya.
Advertisement
Didistribusikan ke Berbagai Wilayah
Adapun daerah yang sudah menerima Tablet Diktiedu adalah Maluku Utara, Papua dan Nusa Tenggara Timur (NTT). "Dengan Tablet tersebut mahasiswa dapat belajar sacara PJJ. Saat ini sudah dikirim 3.000 Tablet ke Malut, NTT dan Papua," katanya.
Sementara itu, untuk Laptop Diktiedu masih terus disempurnakan agar bisa sampai ke pasar tahun ini. Desain dan software produk ditangani oleh 3 perguruan tinggi yaitu Universitas Gajah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
"2021 akan diimplementasikan membuat model Laptop Merah Putih Diktiedu sebanyak 10.000 oleh 3 Universitas itu," tandas Paristiyanti.
(Dam/Tin)