Liputan6.com, Jakarta Kekayaan pendiri Kakao, Brian Kim melonjak lebih dari USD 6 miliar (Rp 86,6 triliun) tahun ini. Lonjakan tersebut membawanya menjadi orang terkaya di Korea Selatan.
Menurut Bloomberg Billionaires Index, kekayaan Kim bernilai USD 13,4 miliar (Rp 193,4 triliun), setelah saham Kakao naik 91 persen pada 2021.
Advertisement
Kim berhasil melampaui kekayaan pewaris Samsung, Jay Y. Lee sebesar USD 12,1 miliar (Rp 175,1 triliun) yang sempat jadi orang terkaya di Negeri Ginseng.
Melansir dari Al Jazeera, Minggu (1/8/2021), hal tersebut menjadi contoh bagaimana para pengusaha teknologi menempati daftar orang terkaya di Korea Selatan, melampaui anggota keluarga para konglomerat lainnya.
Selain itu, kekuatan IPO juga ditunjukkan karena saham Kakao meningkat setelah anak perusahaannya menjual atau baru berencana untuk menjual sahamnya.
“Strategi Kakao adalah mengembangkan bisnisnya secara cepat dengan menarik investasi secara agresif. IPO adalah cara yang paling lancar dan pasti,” ujar analis di Hyundai Motor Securities Seoul, Hyunyong Kim.
Kakao memiliki 32 persen saham di pemberi pinjaman online, KakaoBank, yang akan dibuka untuk umum bulan depan.
Perusahaan akan mengumpulkan USD 2,3 miliar (Rp 33,2 triliun) setelah menetapkan harga di atas kisaran pasar.
Kemudian, layanan pembayaran online terbesar di Korea Selatan, Kakao Pay dijadwalkan meluncur pada 12 Agustus mendatang.
Akan tetapi, jadwal tersebut ditunda setelah sebuah regulator, Financial Supervisory Service memintanya untuk merevisi keterangan tertulis terkait kegiatan perusahaan.
Pengembangan Bisnis Kakao
Kim mendirikan pendahulu Kakao, Iwilab pada 2006 dan meluncurkan KakaoTalk empat tahun setelahnya. Layanan pesan instan ini memiliki 53 juta pengguna global, diketahui 88 persen di antaranya berada di pasar domestik.
Kakao telah mengembangkan bisnisnya dari sebuah pesan instan di perangkat seluler menjadi beberapa area bisnis, seperti pembayaran dan perbankan, game, hingga transportasi massal berbasis digital. Kakao menjadi perusahaan terbesar keempat di Korea Selatan yang memiliki nilai pasar hingga USD 58 miliar (Rp 839 triliun).
Pandemi membuat terjadinya peningkatan permintaan untuk layanan yang disediakan Kakao untuk mengurangi interaksi tatap muka. Laba meningkat tiga kali lipat menjadi USD 209 juta (Rp 3 miliar) dalam tiga bulan pertama tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya.
Advertisement
Mengenal Brian Kim
Kim yang saat ini berusia 55 tahun memiliki latar belakang keluarga yang sederhana. Bahkan, ia harus berbagi kamar dengan tujuh anggota keluarga lainnya.
Dia menjadi orang pertama dari saudara-saudaranya yang berhasil menempuh pendidikan di Universitas Nasional Seoul. Kim harus bekerja sebagai guru les privat untuk membayar uang kuliahnya.
Kim telah menandatangani The Giving Pledge, sebuah inisiatif yang dimulai dari Warren Buffett, Bill Gates, dan Melinda French Gates untuk menyumbangkan sebagian kekayaan dengan tujuan membantu memecahkan permasalahan sosial.
"Tumbuh dalam kemiskinan, hingga usia 30-an, saya menganggap bahwa menjadi kaya adalah satu-satunya ukuran kehidupan yang sukses," tulis Kim dalam sebuah pernyataan pada bulan Maret. “Namun, setelah mencapai kekayaan yang saya tuju, saya merasa kehilangan arah.”
Reporter: Shania