Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menargetkan vaksin Merah Putih bisa diproduksi mulai Mei 2022. Hingga kini, Bio Farma masih melakukan tahap uji praklinik vaksin tersebut.
"Kami usaha ya, mudah-mudahan di pertengahan tahun depan bulan Mei-Juni mudah-mudahan kita bisa mulai (produksi)," kata Menteri Erick dalam acara BUMN Sehat dan Kuat, Demi Akselerasi Kebangkitan Ekonomi, Jumat (30/7).
Advertisement
Saat ini Bio Farma dikatakan sudah memiliki lini produksi baru. Kapasitasnya dari hanya 1 miliar produksi, sekarang mempunyai tambahan 500 juta.
Disebutkan jika produksi sudah mencapai 250 juta. "Salah satunya kami convert yang tadinya bahan baku Sinovac menjadi vaksin, yang 250 juta masih tentu proses perizinan dari BPOM. Nah, yang ini fasilitas-fasilitas ini yang kita bisa untuk vaksin Merah Putih," jelas dia.
Target Bio Farma
Bio Farma sebelumnya menargetkan produksi vaksin Merah Putih selesai pada April 2022. Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, vaksin Merah Putih saat ini masih dalam tahap uji praklinik, dan perlu melewati beberapa tahap uji klinis.
Secara jadwal, targetkan vaksin ini bisa memperoleh izin penggunaan dalam kondisi darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) pada Maret 2022 mendatang.
"Kita masih akan melewati beberapa tahap uji klinis. Ditargetkan nanti Maret 2022, terutama yang vaksin BUMN yang dikembangkan oleh Bio Farma itu sudah mendapatkan EUA dari Badan POM. Sehingga bulan April 2022 kita boleh produksi," jelas dia, Rabu (7/7/2021).
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement