Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkap sejumlah strategi pemerintah dalam mencegah atau mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di luar Pulau Jawa dan Bali.
Airlangga mengatakan pemerintah akan menangani pengendalian kasus mulai hulu hingga hilir.
Advertisement
"Hulunya itu adalah perilaku kemudian juga kedisplinan masyarakat, kemudian isolasi, mengurangi mobilitas,” kata Airlangga dalam sebuah wawancara, Kamis (29/7/2021).
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini menjelaskan pemerintah pusat juga sudah menerapkan PPKM level 4 di 21 Provinsi dan 45 Kabupaten/Kota.
Pemerintah daerah yang wilayahnya berstatus PPKM level 4 tersebut diberi target untuk menurunkan kasus dan mengecek ketersediaan obat-obatan dan oksigen.
"Tentunya ini seluruh kesiapannya, termasuk obat-obatan, kemudian ketersediaan oksigen, kemudian juga Bed Occupancy Rate (BOR) di luar Jawa ini Bed Occupancy Rate masih sekitar 70 persen. Nah, ini yang kemarin kita rapatkan untuk ditingkatkan ke 40 persen,” jelas Ketua Umum Partai Golkar itu.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Gandeng Perusahaan Penghasil Oksigen
Selain itu, kata Airlangga, pemerintah juga meminta kepada seluruh rumah sakit untuk menginput data harian sehingga bisa termonitor.
"Jangan sampai nanti tidak menginput data sehingga tidak termonitor,” katanya.
Airlangga juga mengatakan, pemerintah juga akan menggandeng perusahaan-perusahaan penghasil oksigen seperti Pupuk Kaltim di Bontang, pabrik Pusri Sumatera Selatan, dan pabrik Samator di Pulau Batam.
Kemudian juga ada di wilayah Sulawesi Tengah, dan juga distribusi yang di Makassar. Jadi kami melakukan reorganisasi logistik dan dengan data yang ada di Menkes seperti kemarin untuk di wilayah Kaltim dibantu dari Pare-pare dan dibantu dari Makassar,” ujar Airlangga.
Advertisement