Liputan6.com, Nanjing - Penyebaran COVID-19 di Nanjing, China, membangkitkan memori kondisi Wuhan pada 2020. Kasus pertama ini muncul di bandara pada 20 Juli 2021.
BBC melaporkan, Jumat (30/7/2021), semua penerbangan dari bandara Nanjing akan ditutup hingga 11 Agustus mendatang. Totalnya, hampir 200 ratus orang tertular sejak virus corona dideteksi bandara itu.
Advertisement
Penyebaran di Nanjing ini disebut yang paling parah sejak virus corona merebak di Wuhan.
Pemerintah kota Nanjing juga melancarkan tes PCR massal. Xinhua menyebut ada 9,3 juta orang yang bisa dites. Warga yang berkunjung singkat ke Nanjing juga disertakan.
Pada foto yang beredar, warga tampak tertib mengantre dan memakai masker.
Partai Komunis China telah menegur pihak bandara karena kurangnya supervisi dan manajemen yang tidak profesional.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sudah Menyebar ke Beijing
Berdasarkan testing sejauh ini, klaster Nanjing telah menyebar ke 13 kota, termasuk Chengdu di barat, serta Beijing di utara.
Dilaporkan Global Times, pakar kesehatan masyarakat dari Universitas Yale, Chen Xi, menjelaskan bahwa Nanjing relatif lamban dalam menjegal pandemi corona ini.
Akan tetapi, Chen Xi menyebut penyebaran masih tahap awal. Chen lantas meminta agar aktivitas ekonomi dan lalu lintas agar dibatasi agar virus tidak semakin menyebar.
Hingga Kamis kemarin (30/7), total kasus klaster bandara Nanjing mencapai 171 orang. TIga orang dilaporkan kritis.
Advertisement