Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menginginkan ada posko vaksinasi bagi calon penumpang di seluruh pusat transportasi, seperti pelabuhan, terminal, stasiun hingga bandara. Vaksinasi ini diharapkan dapat menekan potensi penularan akibat mobilitas masyarakat ketika menggunakan moda transportasi.
"Kami sangat mendorong program vaksinasi ini, tidak hanya untuk pekerja transportasi tapi juga calon penumpang. Karena mereka adalah pihak-pihak yang bertemu di dalam simpul-simpul transportasi dan di situ mereka berinteraksi," jelas Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati, dalam acara Podcast Nusantara pada Jumat (30/7/2021).
Advertisement
"Sehingga ketika mereka sudah divaksin, sudah punya kekebalan yang cukup tinggi, harapannya tidak akan terjadi penularan yang membahayakan," sambungnya.
Oleh karena itu, katanya, Kemenhub sangat mendorong vaksinasi untuk para calon penumpang, yang dalam hal ini adalah masyarakat luas. Begitu pula dengan para pekerja di sektor transportasi yang setiap hari berinteraksi dengan para penumpang.
Vaksinasi tetap menjadi hal penting, meski saat ini syarat perjalanan adalah harus membawa hasil PCR dan antigen negatif. Hal ini karena potensi terpapar yang jauh lebih tinggi.
"Sering kita lihat masyarakat berbondong-bondong masuk ke kereta api, ke bis, artinya potensi penularannya menjadi sangat tinggi. Itu lah mengapa syarat tentang vaksin dan kesehatan betul-betul digalakkan oleh pemerintah," tutur Adita.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pekerja Transportasi
Untuk pekerja transportasi sendiri, sejak program vaksinasi pertama sudah masuk sebagai prioritas penerima bersama dengan lansia. Jumlah pekerja transportasi di Indonesia sangat banyak, dan di Kemenhub jumlahnya ada sekitar 30 ribuan pegawai di seluruh Indonesia.
"Jadi kami sangat mendorong vaksinasi dan sangat mendukung program ini. Kami menggandeng semua pihak untuk bisa merealisasikan vaksinasi ini di seluruh moda transportasi, dan juga calon penumpang di seluruh Indonesia," pungkas Adita.
Advertisement