Liputan6.com, Jakarta - Tidak semua miliarder dunia lahir dari keluarga kaya. Beberapa dari mereka pernah tumbuh dalam kemiskinan.
Menurut standar global, setidaknya Anda harus memiliki USD 1 miliar (Rp 14,4 triliun) untuk menjadi seorang miliarder. Dalam dunia bisnis, miliarder menjadi pencapaian yang paling tinggi.
Advertisement
Melansir dari Great Performers Academy, Sabtu (31/7/2021), sikap sebagai seorang pemenang, serta keringat, darah, dan air mata selama bertahun-tahun membuat beberapa orang ini berhasil keluar dari kemiskinan dan menjadi miliarder.
1. J.K. Rowling
Joanne Rowling menjadi salah satu penulis paling sukses sepanjang masa. Namanya identik dengan Harry Potter dan memiliki kekayaan sebesar USD 1 miliar (Rp 14,4 triliun).
Joanne memiliki kehidupan yang sangat miskin 20 tahun yang lalu. Ia dan anaknya harus bergantung pada bantuan pemerintah untuk bertahan hidup.
Setelah mendapatkan makanan, Joanne akan menidurkan anaknya dan mengerjakan novel pertamanya Harry Potter and the Philosopher's Stone. Buku yang berhasil terbit ternyata disukai oleh dunia sehingga dikembangkan menjadi film. Kehidupan J.K. Rowling berubah menjadi lebih baik.
2. Leon Charney
Leon adalah investor dan pakar geopolitik di Timur Tengah. Ia memiliki kekayaan sebesar USD 1,3 miliar (Rp 18,7 triliun). Kariernya yang terkenal sebagai investor dan penasihat presiden dimulai dengan uang USD 200 (Rp 2,8 juta).
Leon yang miskin memutuskan untuk mendapatkan ilmu tentang bisnis dan politik Timur Tengah. Ia menjadi seorang ahli dan mulai menawarkan bimbingannya secara gratis.
Kemudian, Leon juga menginvestasikan uangnya sendiri di tempat yang tepat dan kekayaannya terus bertumbuh dari beberapa ratus dolar menjadi miliaran.
3. Kenny Troutt
Kenny memiliki perusahaan telekomunikasi dan memiliki kekayaan sebesar USD 1,7 miliar (Rp 24,5 triliun). Ia harus bekerja meraih kekayaannya.
Ayahnya tidak menghasilkan uang yang banyak. Kenny harus menjual asuransi jiwa untuk membayar uang kuliahnya di Universitas Southern Illinois.
Setelah lulus, ia mendirikan perusahaan telekomunikasi yang dikenal sebagai Excel Communications pada 1988 dan mendaftarkannya di bursa saham pada 1996. Kemudian, perusahaan Kenny bergabung dengan perusahaan lain dalam kesepakatan sebesar USD 3,5 miliar (Rp 50,5 triliun) pada 1998.
4. Oprah Winfrey
Oprah menjalani kehidupan yang mewah saat ini dengan kekayaan bersih sebesar $2,9 miliar (Rp 41,9 triliun). Saat masih kecil, keluarganya sangat miskin sehingga Oprah harus memakai karung untuk meletakkan kentang sebagai pakaian.
Meskipun awalnya tidak beruntung, Oprah mengikuti mimpinya menjadi pembawa acara talk show. Ia menjadi reporter berita di Tennessee.
Setelah itu, Oprah memulai acara talk show sendiri dan meraih emas. Perusahaan yang terdiri dari gabungan para pengusaha mulai membayarnya jutaan dolar.
Lalu, ia juga melakukan investasi di perusahaan media dan akhirnya menghasilkan USD 1 miliar (Rp 14,4 triliun).
5. Howard Schultz
CEO Starbucks, Howard Schultz memiliki kekayaan sebesar USD 2 miliar (Rp 28,9 triliun). Ia dibesarkan di kompleks perumahan yang dibangun untuk orang miskin.
Kemahirannya dalam berolahraga membuat Howard memenangkan beasiswa sepak bola dari University of Northern Michigan. Setelah itu, ia mengambil alih sebuah kedai kopi kecil yang dikenal sebagai Starbucks. Bermula dari 60 cabang outlet, kini Starbucks sudah tersebar di seluruh dunia.
6. Kenneth Langone
Setelah membangun dua perusahaan, salah satunya adalah Home Depot, dan membawanya ke publik, Ken dianggap sebagai pebisnis yang jenius. Ken mengetahui kehidupan yang keras karena tumbuh di lingkungan yang miskin.
Orang tuanya adalah seorang tukang ledeng dan pekerja di kafetaria. Mereka harus menggadaikan rumah dan menabung uang dari pekerjaan sampingan Ken untuk membayar uang kuliahnya di Universitas Bucknell. Setelah lulus, Ken bekerja untuk perusahaan-perusahaan ini, mengambil alih perusahaan, hingga membuatnya menjadi sukses dan menghasilkan banyak uang.
Advertisement
7. Shahid Khan
Shahid adalah pemilik perusahaan otomotif, Flex-N-Gate dan tim Jacksonville Jaguars. Ia juga ahli dalam membangun kekayaannya secara perlahan.
Khan pindah ke Amerika Serikat dari Pakistan. Sesampainya di sana, ia harus tinggal di YMCA, organisasi nonpemerintah dengan bayaran USD 60 (Rp 867 ribu) per bulan.
Khan mencuci piring dan menabung uang untuk memulai bisnis otomotif. Berkat upaya dan dedikasi yang besar, ia mengembangkan bisnis kecilnya menjadi perusahaan bernilai miliaran dolar.
8. Kirk Kerkorian
Berasal dari keluarga Armenia, Kirk tidak melanjutkan sekolahnya dan memilih menjadi petinju. Ia menggunakan kemenangannya untuk bertahan hidup.
Selanjutnya, Kirk bersama Royal Air Force selama perang dunia kedua. Setelah kedamaian datang, ia kembali ke Las Vegas dan membangun beberapa hotel dan resort terbesar. Kirk ke luar dari kemiskinan hingga memiliki kekayaan sebesar USD 3,9 miliar (Rp 56,3 triliun).
9. John Paul DeJoria
Karier bisnisnya dimulai ketika ia baru berusia 10 tahun. John menjual kartu selama natal dan surat kabar dengan tujuan untuk menghidupi keluarganya.
Orang tuanya tidak lagi bisa membiayai kehidupan John. Ia dikirim untuk tinggal bersama keluarga angkat.
John merasa gelisah dan bergabung dengan sebuah geng sebelum pergi militer. Ia mendapatkan pinjaman USD 700 (Rp 10 juta) dan mendirikan John Paul Shampoo yang dijual dari rumah ke rumah.
Selanjutnya, John mendirikan bisnis Patron Tequila dan membuka jalannya menjadi miliarder.
10. Roman Abramovich
Lahir dalam kemiskinan di Rusia Selatan, Roman menjadi yatim piatu pada usia dua tahun. Pamannya membesarkannya di bagian utara Rusia dekat kutub utara.
Keterampilan Roman dalam kewirausahaan terlihat sejak ia mendirikan sebuah perusahaan kecil untuk memproduksi mainan plastik saat masih menjadi mahasiswa di Moscow Auto Transport Institute. Hal tersebut menambah pengetahuannya dalam industri minyak dan akhirnya dia bergabung di dalamnya.
Roman menandatangani kesepakatan dengan Gazprom, perusahaan gas alam, yang membuatnya menjadi salah satu pemilik perusahaan minyak terbesar keempat secara global. Kekayaan Roman saat ini mencapai USD 8,2 miliar (Rp 118,5 triliun).
Reporter: Shania
Advertisement