Liputan6.com, Jakarta - PT Xl Axiata Tbk (EXCL) mengumumkan negosiasi rencana pengambilalihan atau akuisisi saham PT Link Net Tbk (LINK) pada Jumat (30/7/2021).
PT XL Axiata Tbk dan grup Axiata Berhad bersama Asia Link Dewa Pte Ltd (ALD) dan PT First Media Tbk (KBLV) teken term sheet yang belum mengikat (term sheet) untuk mengambilalih sebanyak 1.816.735.484 saham atau 1,81 miliar saham LINK.
Advertisement
Jumlah saham itu sekitar 66,03 persen dari jumlah modal yang disetor dan modal ditempatkan dalam PT Link Net Tbk yang dimiliki Asia Link Dewa Pte Ltd dan PT First Media Tbk. PT XL Axiata Tbk menyatakan pengambilalihan saham LINK ini untuk mengembangkan usaha perseroan ke depan.
“Tujuan rencana pengambilalihan adalah untuk pengembangan usaha dan memperluas jaringan usaha serta untuk memperkuat posisi bisnis XL dan Axiata di bidang penyediaan jasa telekomunikasi kepada para pelanggan,” tulis Sekretaris Perusahaan PT XL Axiata Tbk, Ranty Astari Rachman dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat pekan ini.
Perseroan menyatakan negosiasi dilakukan secara langsung antara para pembeli dengan para penjual. Para pembeli dalam hal ini PT XL Axiata Tbk dan grup Axiata Berhad dan penjual yaitu Asia Link Dewa Pte Ltd dan PT First Media Tbk berencana untuk teken menandatangani perjanjian definitif.
Pada tanggal pengumuman negosiasi ini, XL tidak memiliki baik langsung maupun tidak langsung, saham yang diterbitkan oleh Link Net.
"Dalam melaksanakan rencana pengambilalihan, XL juga akan senantiasa memerhatikan dan memenuhi ketentuan yang berlaku, termasuk ketentuan di bidang pasar modal,” tulis perseroan.
Perseroan menyatakan, apabila rencana pengambilalihan telah selesai dilaksanakan, XL dan Axiata akan menjadi pengendali baru Link Net. Perseroan akan melaksanakan penawaran tender wajib yang diwajibkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan OJK Nomor 9/2018.
Berdasarkan data RTI per 30 Juni 2021, pemegang saham LINK antara lain Asia Link Dewa Pte Ltd sebesar 35,55 persen, PT First Media Tbk sebesar 27,90 persen, UBS AG LDN Branch sebesar 6,87 persen, masyarakat sebesar 25,78 persen dan saham treasury sebesar 3,90 persen.
Gerak Saham LINK dan EXCL Menguat
Saham LINK ditutup naik 1,55 persen ke posisi Rp 4.600 per saham pada penutupan perdagangan Jumat, 30 Juli 2021. Saham LINK berada di posisi tertinggi Rp 4.700 dan terendah Rp 4.480 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.287 kali dengan volume perdagangan 116.034. Nilai transaksi Rp 53,2 miliar.
Sementara itu, saham PT XL Axiata Tbk (EXCL) menguat 5,91 persen ke posisi Rp 2.690 per saham. Saham EXCL dibuka naik 30 poin ke posisi Rp 2.570 per saham. Saham EXCL berada di posisi tertinggi Rp 2.700 dan terendah Rp 2.570 per saham. Total frekuensi perdagangan 13.149 kali dengan volume perdagangan 671.389. Nilai transaksi Rp 177,6 miliar.
Advertisement
Pemegang Saham Bakal Divestasi Saham LINK
Sebelumnya kabar perusahaan telekomunikasi termasuk PT XL Axiata Tbk tertarik untuk akusisi saham PT Link Net Tbk telah terdengar sejak Mei 2015. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk diversifikasi bisnis perseroan ke depan.
First Media dan CVC mempertimbangkan divestasi saham mayoritas di Link Net pada awal 2015 dan telah menarik minat beberapa perusahaan seperti PT Media Nusantara Citra Tbk, XL Axiata dan PT Indosat Tbk.
Kabar tersebut kembali berhembus pada 2021. Seperti dilansir Bloomberg, Selasa, 6 Juli 2021, diskusi antara Axiata dan penjual potensial, perusahaan ekuitas swasta CVC Capital Partners dan PT First Media atau anak perusahaan dari Lippo Group tengah berlangsung.
Laporan tersebut juga mengungkapkan bila Axiata sedang mempertimbangkan opsi pada struktur kesepakatan potensial termasuk membeli saham melalui unitnya yang terdaftar di Jakarta, PT XL Axiata Tbk.
Liputan6.com mencoba mengkonfirmasi kepada CEO dan Presiden Direktur Link Net, Marlo Budiman.
Dalam keterangannya, Marlo membenarkan bila saham Link Net memang akan dibeli oleh potensial buyer, Meski demikian, Ia enggan mengungkapkan secara rinci siapa dan kapan transaksi akan dilakukan.
"Iya benar sekali (saham Link Net memiliki pembeli). Saya tidak bisa memberikan comment terhadap nama dari potential buyer. Akan tetapi benar bahwa First Media Tbk dan CVC sedang dalam tahap Advance melakukan pembicaraan dan Negosiasi dengan potential buyer," katanya kepada Liputan6.com, Selasa, 6 Juli 2021.
Saat ditanya mengenai besaran saham yang akan dijual Link Net, Marlo mengatakan, semua yang dimiliki First Media Tbk dan CVC (Asia Link Dewa).
"Kepemilikan saham Link Net oleh CVC (Asia Link Dewa) adalah 36,99 persen. Kepemilikan saham Link Net oleh PT First Media Tbk adalah 29,04 persen. Perhitungan tidak termasuk saham treasury, total 66,03 persen," tuturnya.
Sebelumnya, Link Net, adalah perusahaan yang berdiri pada 1996. Di Indonesia, perusahaan menyediakan broadband berkecepatan tinggi dan televisi kabel. Saat ini, layanannya terhubung ke 2,7 juta rumah.