Pemegang Saham ASSA Restui Penjaminan Aset untuk Modal Rp 1,2 Triliun

PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menyiapkan belanja modal Rp 1,3 triliun-Rp 1,5 triliun pada 2021. Salah satu pendanaan lewat pinjaman.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 30 Jul 2021, 19:13 WIB
RUPST dan RUPSLB PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) (Foto: Liputan6.com/Pipit Ika R)

Liputan6.com, Jakarta - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menyetujui penjaminan sebagian besar aset untuk pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan lainnya sebesar Rp 1,2 triliun. Pinjaman ini termasuk dalam belanja modal Perseroan.

"Dalam rapat umum pemegang saham kita meminta persetujuan untuk menjaminkan sebagian besar aset sebesar Rp 1,2 triliun," ungkap Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk, Hindra Tanujaya dalam paparan publik usai RUPS & RUPSLB, Jumat (30/7/2021).

Pada 2021, Adi Sarana Armada menyiapkan belanja modal sekitar Rp 1,3 triliun hingga Rp 1,5 triliun dengan alokasi utama untuk pembelian kendaraan baru.

Baru-baru ini, Perseroan telah menyelesaikan penghimpunan dana melalui penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue. HMETD yang ditawarkan Adi Sarana Armada cukup unik karena mengandung obligasi konversi sebanyak 600 juta unit dengan jumlah pokok Rp 720 miliar.

"Convertible bonds sudah selesai pada tanggal 27 Juli 2021. Dana yang berhasil dikumpulkan adalah sebesar Rp 720 miliar. Di mana sebagian bear itu dipegang oleh International Finance Corporation (IFC) sebagai pembeli siaga mendapatkan porsi paling besar sebesar Rp 451 miliar,” ujar Hindra.

Sebagian besar dana atau Rp 639,3 miliar akan digunakan untuk melunasi dan membayar sebagian pinjaman bank yang diambil pada 2019 terkait Last-Mile Delivery Anteraja serta akuisisi lelang otomotif PT JBA.

Sekitar Rp 18,52 miliar akan digunakan untuk pengembangan usaha jasa pergudangan Titipaja (e-fulfilment), serta sisanya untuk modal kerja PT Adi Sarana Armada Tbk.

"Penggunaan dananya itu sebagian besar untuk pengembangan bisnis baru.Walaupun penggunaannya sebagian besar untuk pembayaran pinjaman bank, tapi pinjaman bank itu juga untuk pengembanagn bisnis AnterAja dan bisnis lain yang terkait Anteraja,” pungkas Hindra.


Absen Tebar Dividen

Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)

Sebelumnya, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) juga memutuskan tidak membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2020. Hal itu telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) ASSA pada Jumat, 30 Juli 2021.

Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk, Hindra Tanujaya menuturkan, pihaknya memutuskan tidak membagikan dividen karena masih berkonsentrasi untuk mengembangkan bisnis baru terutama Anteraja dan yang berkaitan dengan Anteraja.

Agenda lain RUPS yang mendapatkan persetujuan pemegang saham mengenai penjaminan sebagian besar aset untuk pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan lainnya sebesar Rp 1,2 triliun.

“Dalam rapat umum pemegang saham kita meminta persetujuan untuk menjaminkan sebagian besar aset sebesar Rp 1,2 triliun,” kata Hindra.

 


Gerak Saham ASSA

Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) melemah 0,83 persen ke posisi Rp 2.400 per saham pada penutupan perdagangan Jumat, 30 Juli 2021. Saham ASSA dibuka melemah 10 poin ke posisi Rp 2.410 per saham.

Saham ASSA berada di posisi tertinggi Rp 2.450 dan terendah Rp 2.350 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 2.666 kali. Total volume perdagangan 89.104. Nilai transaksi harian Rp 21,4 miliar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya