Sempat Alami Tingkat Kematian Tidak Lazim, Kasus Covid-19 di RSUD dr Soetomo Kini Melandai

Joni mengatakan, tidak sedikit pula pasien yang sudah meninggal dunia saat mereka tiba di IGD. Jumlahnya cukup tinggi, mencapai 53 orang pada periode Januari-hingga Juli 2021.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 31 Jul 2021, 12:30 WIB
RSUD Dr Soetomo Surabaya. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Surabaya - Direktur RSUD dr Soetomo Surabaya Joni Wahyuhadi mengungkapkan, tingkat kematian pasien Covid-19 di IGD sempat tidak lazim yakni mencapai 22 persen.

"Total kematian di IGD sekitar 22 persen dan ini nggak lazim. Kematian intra-hospital rujukan di beberapa literatur kami baca antara 10 sampai 12 persen," ujarnya, Jumat (30/7/2021). 

Peningkatan angka itu, lanjut Joni, lantaran banyak pasien yang baru tiba di IGD sudah dalam kondisi berat. Di tambah lagi pasien yang datang pun membuat kapasitas IGD membludak.

"Kalau kami melihat data-data, bahwa mortalitas yang tinggi itu terjadi di pelayanan IGD, jadi hal ini menjadi perhatian kami," ucapnya.

Joni mengatakan, tidak sedikit pula pasien yang sudah meninggal dunia saat mereka tiba di IGD RSUD dr Soetomo. Jumlahnya cukup tinggi, mencapai 53 orang pada periode Januari-hingga Juli 2021.

"Pada Mei-Juli terjadi apa yang kami sebut death on arrival, pasien banyak datang di UGD dengan keadaan sudah meninggal. Kalau kami lihat ada 53 pasien mulai Januari-Juli tanggal 26 kemarin," paparnya.

Hal ini membuat upaya pihaknya menekan angka kematian di ICU dan HCU, dengan meningkatan kapasitas dan pelayanan, menjadi terhempas.

"Upaya kami pada Juni-Juli rasa-rasanyanya terhempas oleh naiknya high case di RS yang datang ke IGD dengan keadaan desaturasi berat," ujar dia.

Joni menyampaikan, pihaknya pun langsung melakukan pengembangan kapasitas IGD [RSUD dr Soetomo](RSUD dr Soetomo ""), dengan dibantu oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan donatur. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Terus Tambah Kapasitas

"Kami sudah kembangkan IGD dnegan triase kami tambah dengan memakai container yang bertekanan negatif dissupport oleh donatur, pemprov, sampai 25 bed sehingga antrean IGD yang terjadi pada awal Juli itu bisa kami tangani," kata Joni.

Upaya pengembangan kapasitas itu, lanjut Joni, telah membuahkan hasil. Hal itu bisa dilihat dari penurunan kasus yang datang di IGD beberapa hari belakangan.

"RSUD dr Soetomo saat ini memiliki 520 tempat tidur perawatan ICU dan HCU Covid-19. Jumlah itu akan terus bertambah dengan bantuan Pemprov Jatim dan PUPR," ujarnya.

"Kemudian sedang dikembangkan oleh Ibu Gubernur 200 tempat tidur lagi, kemudian disupport oleh PUPR 27 bed ICU yang sedang dibangun, yang InshaAllah minggu depan akan selesai," ucap Joni. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya