Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan target vaksinasi per hari ditingkatkan menjadi 2 juta per hari. Hal ini sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang ingin mempercepat kekebalan kelompok.
"Sesuai target dari Presiden, jumlah yang divaksinasi ditingkatkan dari 1 juta menjadi 2 juta per hari agar bisa mencapai herd immunity 70 persen di akhir tahun," kata Airlangga di Jakarta, Jumat (30/7).
Advertisement
Selain vaksinasi, Pemerintah terus mengevaluasi perkembangan lonjakan kasus Covid-19 dan mengimplementasikan PPKM level 3 dan 4 yang ditetapkan berbasis kriteria penanganan di hulu dan hilir.
Airlangga menambahkan kebijakan PPKM perlu dipahami dilakukan untuk menyeimbangkan life and livelihood yang diketahui merupakan solusi optimal bersama dengan vaksinasi.
“Untuk mengendalikan kasus aktif di hulu, Pemerintah mengingatkan bahwa peran penting masyarakat dalam penerapan 3M sangat penting dan Gebrak Covid-19 ini betul-betul mengingatkan masyarakat bahwa Covid-19 itu hanya bisa dicegah apabila ada partisipasi dan kedisiplinan masyarakat,” kata Airlangga.
“Testing, tracing dan treatment menjadi penting untuk dilaksanakan. Tentu dengan jumlah testing yang besar kita bisa menjaring kasus aktif yang lebih tinggi. Namun ini lebih baik karena kita bisa mengetahui secara pasti berapa sebenarnya jumlah penduduk yang terpapar,” kata Menko Airlangga.
Pemerintah juga akan mengoptimalkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk penerapan Digital Tracing dan dintegrasikan dengan aplikasi NAR dan Silacak. Tahap pertama, bagi masyarakat yang mau masuk ke tempat umum harus mengunggah aplikasi tersebut sehingga bisa diketahui sudah divaksinasi atau belum.
Kedepannya, seluruh mobilitas akan bergantung pada vaksinasi. PCR dan swab antigen yang menjadi syarat juga dapat terdeteksi di aplikasi ini. Tahap pertama ini akan disiapkan 2-3 minggu ke depan. Selanjutnya, aplikasi PeduliLindungi bisa digunakan untuk melakukan pelacakan masing-masing dan bisa memonitor seperti yang dilakukan di negara lain.
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen, Pemerintah telah bekerja sama dengan berbagai negara termasuk Singapura dan terus mencari jalan dari dalam maupun luar negeri untuk menangani jumlah ketersediaan oksigen.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pertumbuhan Ekonomi
Dari sisi pertumbuhan ekonomi, Pemerintah masih memproyeksikan bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh positif di kisaran 3,7 persen sampai 4,5 persen. Namun dia menegaskan pencapaian tersebut sepenuhnya bergantung pada penanganan Covid-19 dan kedisiplinan masyarakat.
Di tengah pengetatan PPKM Level III dan IV, Pemerintah juga terus memastikan keberlangsungan usaha mikro dan kecil dengan diberikannya insentif untuk Usaha Mikro Informal sebesar Rp1,2 juta per unit usaha untuk 1 juta usaha mikro. Penyaluran bantuan akan dibantu oleh TNI/Polri dengan mekanisme yang akuntabel.
Pemerintah kata dia juga terus menjaga daya beli masyarakat dan mendorong pemulihan ekonomi melalui berbagai kebijakan yang terus diperpanjang durasi implementasinya.
“Kita mengalami dua tantangan yaitu mengobati serta memutus mata rantai Covid-19 dan mendorong lapangan pekerjaan. Kita perlu berempati kepada saudara-saudara kita yang memang menerima upah secara harian. Ini yang membuat Pemerintah harus menyeimbangkan kedua sisi,” tutur Airlangga.
Upaya penanganan pandemi Covid-19 memerlukan kerjasama semua pihak, tidak hanya Pemerintah namun juga keterlibatan masyarakat, swasta, para ahli termasuk para ahli kesehatan.
Selaku Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Airlangga berterima kasih atas rekomendasi yang telah dirumuskan oleh berbagai pihak dan diharapkan dapat bermanfaat terutama dalam penanganan pandemi dan pemulihan perekonomian nasional.
Advertisement