Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA akan memecah nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:5. Setelah stock split, nilai nominal saham BCA menjadi Rp 12,50.
BCA menggelar stock split untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain itu, perseroan juga ingin saham BCA dapat dijangkau investor ritel termasuk generasi muda.
Advertisement
"Sehingga diharapkan akan meningkatkan jumlah pemegang saham perseroan,” tulis manajemen BCA dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (30/7/2021).
Setelah aksi korporasi ini, jumlah saham BCA menjadi 123.275.050.000 saham. Sebelum stock split, jumlah saham BCA sebesar 24.665.010.000.
Nilai nominal saham BCA menjadi Rp 12,50 setelah stock split. Nilai nominal saham sebelum stock split menjadi Rp 62,50.
Stock split ini akan dilaksanakan dengan mengikuti peraturan yang berlaku serta ketentuan anggaran dasar perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
BCA akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 23 September 2021.
Gerak Saham BBCA
Pada penutupan perdagangan Jumat, 30 Juli 2021, saham BBCA turun 1,16 persen ke posisi Rp 29.850. Saham BBCA dibuka stagnan Rp 30.200.
Saham BBCA berada di posisi tertinggi Rp 30.500 dan terendah Rp 29.800. Total frekuensi perdagangan saham 12.399 kali dengan volume perdagangan 248.391. Nilai transaksi Rp 746,5 miliar.
Advertisement