Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan memecah nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:5. Analis menilai, langkah BCA tersebut akan membuat harga saham BBCA lebih terjangkau bagi investor.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, stock split BCA akan membuat harga saham BBCA semakin terjangkau oleh investor ritel dibandingkan harga perdagangan saat ini. Pada penutupan perdagangan Jumat, 30 Juli 2021, saham BBCA turun 1,16 persen ke posisi Rp 29.850 per saham.
Advertisement
Selain itu, stock split ini akan meningkatkan likuiditas dari emiten dan jumlah pemegang saham perusahaan. BCA akan menggelar stock split dengan rasio 1:5. Setelah stock split jumlah saham BCA menjadi 123,27 miliar saham dari sebelumnya 24,66 miliar saham. Nilai nominal saham BCA menjadi Rp 12,50 dari sebelumnya Rp 62,50.
"Dengan ada stock split ini berarti harga BBCA dapat dikatakan lebih terjangkau atau “murah”,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, ditulis Sabtu (31/7/2021).
Ia menuturkan, investor dapat hold saham BBCA untuk stock split, dan akumulasi saham BBCA saat stock split nanti. Herditya menilai, langkah BCA untuk stock split juga dapat jadi antisipasi maraknya saham teknologi. Namun, ia mengatakan, saham BCA juga sedang bergerak ke arah teknologi dengan menghadirkan digitalisasi sendiri.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jadwal Rencana Stock Split
-Keputuan Dewan Komisaris dan Direksi: 29 Juli 2021
-Lapor Agenda RUPSLB ke OJK dan keterbukaan informasi pada 30 Juli 2021
-Pengumuman RUPSLB: 16 Agustus 2021
-Pemanggilan RUPSLB pada 1 September 2021
-RUPSLB pada 23 September 2021
-Pengajuan permohonan pencatatan saham pada 30 September 2021
-Jadwal perdagangan saham dengan nominal baru di BEI akan diumumkan sesuai ketentuan yang berlaku diperkirakan pada Oktober 2021
Advertisement