Buket Bunga Pemenang Olimpiade Tokyo 2020 Jadi Simbol Kebangkitan Jepang dari Bencana

Bunga-bunga yang dirangkai jadi buket di Olimpiade Tokyo 2020 ini ditanam di tiga wilayah Jepang yang sempat dilanda gempa bumi, tsunami, dan ledakan nuklir.

oleh Asnida Riani diperbarui 01 Agu 2021, 17:30 WIB
Lifter Indonesia Rahmat Erwin Abdullah merayakan di podium setelah memenangkan medali perunggu cabang angkat besi 73 kg putra Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo, Jepang, Rabu (28/7/2021). Rahmat Erwin Abdullah berhasil menyumbang medali perunggu untuk Indonesia. (AP Photo/Luca Bruno)

Liputan6.com, Jakarta - Medali Olimpiade tentu memiliki arti penting, namun bukan berarti buket bunga yang diberikan pada setiap pemenang semata berperan sebagai pemanis. Kehadirannya di Olimpiade Tokyo 2020 menyimpan makna lebih dalam.

Melansir AFP, Sabtu, 31 Juli 2021, bunga matahari dan semua bunga lain dalam buket bunga ditanam di tiga prefektur bagian timur laut Jepang. Wilayah tersebut sempat porak-poranda akibat bencana gempa bumi 2011, tsunami, dan kehancuran tiga reaktor nuklir.

Sekitar 18 ribu orang tewas dalam bencana yang melanda prefektur Iwate, Fukushima, dan Miyagi. Pemulihan masih berlangsung sejak "mimpi buruk" itu terjadi pada 11 Maret 2011.

Penyelenggara berharap Olimpiade akan mempromosikan daerah tersebut, tapi pandemi "tidak sepakat." Setelah penundaan demi penundaan terjadi, beberapa penduduk di daerah itu mengeluh bahwa penyelenggaraan Olimpiade justru mengalihkan waktu dan sumber daya dari pemulihan.

Hingga akhirnya di Fukushima, sebuah organisasi nirlaba didirikan untuk menanam bunga, dengan harapan dapat mengangkat semangat daerah. Banyak bunga mekar di tanah pertanian kosong yang ditinggalkan ketika penjualan buah dan sayuran anjlok dari daerah tersebut.

NPR mencatat, beralih ke bunga juga merupakan pilihan praktis bagi beberapa produsen pertanian. Tes awal sayuran yang ditanam setelah bencana nuklir menunjukkan tingkat radiasi terlalu tinggi untuk dikonsumsi manusia, lapor Kyodo News.

"Saya berharap ada kesempatan untuk memperkenalkan seberapa banyak Fukushima telah pulih melalui bunga-bunga," kata Yukari Shimizu, salah satu penanam bunga di kota yang sebelumnya terlarang karena radiasi.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menanam Bunga Matahari di Bukit Pengungsian Anak-Anak

Yang Qian menjadi juara baru untuk nomor 10 m air rifle putri di Olimpiade. Sebelumnya pada Rio 2016, medai emas diraih oleh atlet Amerika Serikat, Virginia Thrasher. (Foto: AP/Alex Brandon)

Di Miyagi, orangtua yang kehilangan anak dalam bencana menanam bunga matahari di bukit tempat anak-anak mereka mengungsi dari tsunami. Tindakan pengingat ini juga telah diceritakan dalam buku anak-anak.

"Setiap tahun, bukit itu ditumbuhi bunga matahari," kata penyelenggara. "Bunga matahari dari Miyagi mencerminkan kenangan orang-orang yang terdampak bencana."

Miyagi terkenal dengan bunga mawarnya, dan bunga matahari adalah spesialisasi baru untuk daerah tersebut. Pembudidaya bunga perlu mengembangkan keahlian dan teknologi untuk menghasilkan bunga matahari kecil sesuai dengan ukuran buket bunga pemenang Olimpiade Tokyo 2020.

 


Aksen Lain dalam Buket Bunga

(kiri ke kanan) Peraih medali perak asal Rusia Inna Deriglazova, peraih medali emas asal AS Lee Kiefer, dan peraih medali perunggu asal Rusia Larisa Korobeynikova merayakan di podium final anggar individu putri di Olimpiade Tokyo 2020 di Chiba, Jepang, 25 Juli 2021. (AP Photo/Andrew Medichini)

Sementara, Iwate dikenal lewat bunga nila biru yang berwarna serupa seperti yang digunakan dalam lambang Olimpiade dan Paralimpiade. Tidak seperti Miyagi dan Fukushima yang menangani pertumbuhan spesies bunga baru, Iwate telah menanam bunga nilai biru setidaknya sejak 1960-an.

Akhirnya lima ribu buket bunga diatur untuk Olimpiade dan Paralimpiade, yang akan dibuka pada 24 Agustus, oleh Dewan Bunga Nippon dari ketiga wilayah tersebut.

Buket bunga juga menampilkan sosok kecil maskot Olimpiade, Miraitowa. Nama karakter kartun yang memakai ikat kepala kotak-kotak biru dan putih ini adalah kombinasi dari kata Jepang mirai (masa depan) dan towa (keabadian). Ini dimaksudkan sebagai perayaan masa lalu dan masa depan Jepang.


Infografis Olimpiade Tokyo 2020

Infografis Olimpiade Tokyo 2020. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya