Ibas: Impor Beras Merugikan Petani Negeri

Ibas menegaskan, regulasi impor beras tidak memberikan keuntungan bagi petani.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jul 2021, 21:06 WIB
Ibas kembali menyalurkan bantuan alat tani pada acara Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Ponorogo, Trenggalek, dan Pacitan, Jumat 30 Juli 2021. (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Sektor pertanian menjadi sektor dengan peluang berkembang tertinggi di masa pandemi covid-19. Perkembangan pertanian ini pun diakui oleh banyak negara. Salah satu bentuk pengakuannya adalah dengan terpilihnya Indonesia sebagai anggota dewan FAO atau badan pangan dunia untuk 2021--2024.

Namun meski tengah berkembang pesat, kenyataannya petani masih dihadapkan dengan sejumlah masalah. Seperti daya beli yang melemah, berkurangnya lahan garapan, hingga infrastruktur yang belum memadai di sejumlah wilayah.

Anggota DPR RI Partai Demokrat dari Dapil Jatim VII Edhie Baskoro Yudhoyono menyatakan secara tegas menolak adanya impor beras. Ibas, sapaan akrabnya, mengakui regulasi impor beras tidak memberikan keuntungan bagi petani. Sebaliknya, malah merugikan sebab petani harus bersaing dengan harga beras yang relatif lebih murah

Dia menambahkan, harga itu terang lebih murah lantaran produksi beras para importir menggunakan banyak alat canggih yang memangkas jam dan biaya pertanian.

Karena itu, sebagai langkah mendukung makmurnya petani negeri, Ia kembali menyalurkan bantuan alat tani pada Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Ponorogo, Trenggalek, dan Pacitan, Jumat 30 Juli 2021. Bantuan ini merupakan hasil kawalannya dari Program Combine Harvester Komisi IV DPR RI.

Dalam sambutannya, Ibas mengungkapkan rasa prihatinnya akan kondisi masyarakat dan perekonomian saat ini. Dirinya berharap agar program kawalannya bisa memberikan semangat baru.

“Semoga bantuan program kawalan alat panen combine ini bisa menjadi semangat modernisasi untuk pertanian kita. Mugi-mugi ke depannya, hasil panen dapat semakin baik dan kita dapat melakukan proses pemanenan dengan baik, cepat, dan efisien. Tentu hasil akhirnya lebih untung dengan adanya nilai tukar petani yang berkeadilan,” kata Ibas dalam keterangannya, Sabtu (31/7/2021).

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap 3m #vaksinmelindungikitasemua

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Petani Sosok di Balik Ketahanan Pangan Negeri

Ibas juga menyampaikan bahwa dirinya memahami duka dan ketakutan yang sedang dialami rakyat. Akan tetapi, Ia berharap para petani tidak patah semangat dalam bertani sebab para petani adalah sosok di balik ketahanan pangan negeri.

“Saya berharap, walaupun hati kita sedih dan prihatin, tolong jangan menggoyahkan semangat sedoyo poro gapoktan untuk tanam, panen pertaniannya, nggih. Sangat penting dan diperlukan untuk ketahanan pangan kita. Monggo kita sareng-sareng, bahu membahu menyusun kembali harapan dan perjuangan untuk masyarakat yang adil dan makmur,” paparnya.

Menanggapi bantuan dari Ibas ke petani Pacitan, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diberikan. Diakui Mas Aji, begitu dia disapa, program ini sangat bermanfaat untuk warga Pacitan. Ia berharap Ibas dan semua petani diberikan keselamatan dan kesejahteraan.

Seorang petani dari Trenggalek, Yanto ikut menyampaikan aspirasinya. Mewakili seluruh Kelompok Tani di desa, Ia mengucapkan terima kasih kepada Ibas atas bantuan alat panen padi.

"Alat ini sangat membantu kami dalam menggarap 206.000 hektare. Semoga semakin banyak bantuan yang bisa diberikan pemerintah dan JLS (Jalan Lingkar Selatan) bisa dipercepat pembangunannya”, ujar Pak Yanto mewakili petani di kelompoknya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya