Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Google dan pemegang saham pengendali Alphabet, Larry Page dan Sergey Brin telah menjual lebih dari USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,43 triliun (asumsi kurs Rp 14.453 per dolar AS) saham gabungan sejak Mei tahun ini.
Sejak Mei 2021, dua pendiri Google menjual saham Kelas A dan Kelas C senilai lebih dari USD 1,07 miliar atau sekitar Rp 14,53 triliun. Total penjualan saham Google oleh Brin lebih dari USD 610 juta atau sekitar Rp 8,8 triliun. Sementara penjualan saham Google oleh Page, saat ini tercatat lebih dari USD 462 juta atau sekitar Rp 6,66 triliun.
Advertisement
Dilansir dari CNBC, Sabtu, 31 Juli 2021, saham perusahaan telah berkinerja baik pada 2021. Saham Alphabet Class A naik lebih dari 50 persen tahun ini, melampaui Nasdaq Composite dan saham raksasa teknologi lainnya seperti Amazon dan Apple. Bahkan perusahaan melaporkan kinerja yang positif di kuartal II-2021.
Artikel pendiri Google jual saham Rp 14,53 triliun sejak Mei 2021 menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut sejumlah artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Minggu, (1/8/2021):
1.Pendiri Google Jual Saham Rp 14,53 Triliun sejak Mei 2021
Pendiri Google dan pemegang saham pengendali Alphabet, Larry Page dan Sergey Brin telah menjual lebih dari USD 1 miliar atau sekitar Rp 14,43 triliun (asumsi kurs Rp 14.453 per dolar AS) saham gabungan sejak Mei tahun ini.
Sejak Mei 2021, dua pendiri Google menjual saham Kelas A dan Kelas C senilai lebih dari USD 1,07 miliar atau sekitar Rp 14,53 triliun. Total penjualan saham Google oleh Brin lebih dari USD 610 juta atau sekitar Rp 8,8 triliun. Sementara penjualan saham Google oleh Page, saat ini tercatat lebih dari USD 462 juta atau sekitar Rp 6,66 triliun.
Dilansir dari CNBC, Sabtu, 31 Juli 2021, saham perusahaan telah berkinerja baik pada 2021. Saham Alphabet Class A naik lebih dari 50 persen tahun ini, melampaui Nasdaq Composite dan saham raksasa teknologi lainnya seperti Amazon dan Apple. Bahkan perusahaan melaporkan kinerja yang positif di kuartal II-2021.
Berita selengkapnya baca di sini
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
2.Warren Buffett Indonesia Lo Kheng Hong: Investasi Bukan Spekulasi
Investor kawakan tanah air, Lo Kheng Hong kembali mengingatkan investor untuk cermat saat investasi. Hal ini merujuk pada prinsip Lo Kheng Hong, investasi bukanlah spekulasi.
Artinya, dalam investasi mesti dilandasi dengan pengetahuan mumpuni mengenai seluk beluk instrumen yang menjadi pilihan investasinya. Sebaliknya, spekulasi secara garis besar dimaknai Lo Kheng Hong sebagai ketidaktahuan investor atas apa yang dimilikinya.
“Kalau kita investasi artinya kita tahu apa yang kita miliki. Sedangkan kalau spekulasi artinya kita tidak tahu apa yang kita miliki,” kata Lo dalam diskusi Virtual Panin Sekuritas, Sabtu, 31 Juli 2021.
Advertisement
3.Pemegang Saham Digital Mediatama Restui Pandu Sjahrir Jadi Komisaris
PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) menunjuk Pandu Patria Sjahrir sebagai salah satu komisaris perseroan. Penunjukan ini disepakati dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar 27 Juli 2021.
Masuk dalam mata acara keenam RUPS, para pemegang saham menyetujui pengangkatan Pandu Sjahrir sebagai Komisaris DMMX bersama Suryandy Jahja selaku Komisaris Utama dan Ananda Raja selaku Komisaris Independen hingga 2024.
“Mengangkat Pandu Satria Sjahrir selaku Komisaris Perseroan dan Ananda Raja selaku Komisaris Independen Perseroan, terhitung sejak ditutupnya Rapat,” seperti dikutip dari risalah RUPS, Sabtu, 31 Juli 2021.
Berita selengkapnya baca di sini