Liputan6.com, Jakarta Raffi Ahmad mengenang masa ketika Bukan Bintang Biasa (BBB) di puncak popularitas. Kali pertama BBB menggebrak musik Indonesia bareng Melly Goeslaw lewat hit “Let’s Dance Together.”
Setelahnya, BBB yang diperkuat Raffi Ahmad, Dimas Beck, Chelsea Olivia, Ayushita, serta Laudya Cynthia Bella merilis film Bukan Bintang Biasa The Movie dan cukup sukses di pasar.
Baca Juga
Advertisement
Yang menarik, para personel BBB menerima honor berbeda. Konon, rekor honor tertinggi dipegang Laudya Cynthia Bella. Benarkah? Mengenang momen ini, suami Nagita Slavina buka suara.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dibayar Rp 20 Juta
Pembahasan ini bermula kala Raffi Ahmad menapaki rekam jejak di layar lebar. Tahun 2002, ia diajak sutradara Nayato Fio Nuala main film horor Ada Hantu di Sekolah dengan honor 20 juta rupiah.
“Dibayar 20 juta, oh senang dong gue. Zaman dulu 20 juta, an**r senang banget main film. Main film lagi, habis Ada Hantu Di Sekolah itu ada beberapa film,” kata ayah Rafathar Malik Ahmad.
Advertisement
Dari 20 ke 50 Juta
“Lumayan tuh dari (honor) 20 juta naik, nih ke 50 juta. BBB zaman dulu tuh gue dibayar 85 juta, Laudya Cynthia Bella 150 juta, kesal gue. Karena satu manajemen,” Raffi Ahmad menyambung.
Raffi Ahmad membeberkan ini dalam video Ya Udah Lu Mau Keluar? Gua Kalau Sama Gigi Berantem Gua Gak Pulang-pulang di kanal YouTube Curhat Bang Denny Sumargo, 31 Juli 2021.
Dimas Beck di Bawah Gue
Lantas berapa honor personel lain? Raffi Ahmad tak membahas detail. “Dimas Beck masih di bawah gue 50 sampai 60 juta (rupiah),” beber aktor kelahiran Bandung, 17 Februari 1987.
Sejak itu, namanya makin berkibar di layar lebar. Honor Raffi Ahmad terus menanjak. “(Saat main film) Love Is Cinta gue dibayar 100 juta. Nah ini ceritanya nih, gue merasa besar,” imbuhnya.
Advertisement
Dedikasi Reading
“Habis itu gue mendedikasikan reading tiga bulan, syuting… pokoknya (butuh waktu) enam bulan. Jadi 100 juta enam bulan, habis (duit) bayar cicilan bos,” seloroh Raffi Ahmad lalu tertawa lepas.
Produktivitas Raffi Ahmad di layar lebar tak bertahan lama. Setelahnya, ia jadi presenter program televisi. Langkah ini tepat, lantaran kariernya makin meroket. Dalam sehari ia bisa memandu lima program.