Liputan6.com, Jakarta - LG Chem Ltd Korea Selatan telah mengumumkan peningkatan keuntuangan empat kali lipat pada kuartal kedua 2021. Hal tersebut, dipengaruhi naiknya permintaan baterai kendaraan listrik dan bahan kimia elektronik selama pandemi.
Bisnis LG Energy Solution, pemasok baterai kendaraan listrik General Motors (GM) dan Tesla telah berkembang pesat karena permintaan yang tinggi di Eropa dan Amerika Serikat. Namun, para analis mengatakan, masalah kekurangan chip yang terjadi berbulan-bulan, juga berpengaruh terhadap perusahaan.
Advertisement
"Kami melihat peningkatan bertahap dalam pengiriman baterai silinder kami, dan kami berharap untuk melihat pertumbuhan berkelanjutan karena permintaan EV global terus tumbuh," kata Chief Financial Officer Cha Dong-seok.
LG Chem berencana untuk mengamankan kapasitas produksi baterai sebesar 430 gigawatt pada 2025 yang dapat memberi daya sekitar 11,6 juta unit kendaraan listrik. Itu sebelumnya memperkirakan kapasitas 155 gigawatt untuk akhir 2021.
Perusahaan, yang mendapatkan hampir 60 persen dari laba operasinya dari bisnis bahan kimia, mengatakan laba operasi melonjak menjadi 2,2 triliun won ($ 1,92 miliar) untuk periode April-Juni.
Laba kuartalan terbaru termasuk pembayaran penyelesaian dari saingannya SK Innovation Co Ltd senilai 1 triliun won ($872,5 juta) dan biaya 400 miliar won yang diumumkan sebelumnya untuk mengganti baterai untuk sistem penyimpanan energi (ESS) setelah risiko kebakaran ditemukan.
Bangun Pabrik Baterai
Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution Ltd telah mengumumkan penandatanganan nota kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Indonesia. Hal tersebut, untuk membentuk joint venture sebagai upaya dalam memproduksi sel baterai dari mobil listrik bertenaga baterai atau BEV di Tanah Air.
Pembangunan pabrik ini, sekaligus untuk memastikan pasokan baterai kendaraan listrik bertenaga baterai yang stabil.
Sung Hwan Cho, President and CEO Hyundai Mobis, dan Jong Hyun Kim, President LG Energy Solution, melakukan seremonial penandatanganan MoU yang diadakan di kantor pusat LG Energy Solution, Seoul. Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi Indonesia, dan Toto Nugroho, Presiden Direktur Indonesia Battery Corporation (IBC) juga turut menghadiri seremonial tersebut secara virtual.
Melalui MoU ini, Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution akan menginvestasikan dana senilai USD 1,1 miliar ke dalam joint venture untuk membangun pabrik sel baterai di Karawang, Indonesia.
Advertisement