Liputan6.com, Jakarta - Ayu Miranda, petugas PLN Medan, Sumatera Utara, mengalami kejadian tak mengenakkan pada Kamis sore 29 Juli 2021. Dia diludahi seorang pria pemilik kafe di Medan. Aksi meludahi itu puncak dari tindakan-tindakan tak ramah sebelumnya.
Sore itu Ayu secara resmi mendatangi pelaku. Misinya adalah menagih pembayaran listrik yang tertunggak. Dia sekaligus menjelaskan konsekuensi yang akan diterima pelanggan jika tak kunjung membayar sesuai tenggat.
Hasilnya, caci maki dan ludahan yang diterima Ayu. Terjadilah pola yang jamak ditemui: lebih galak yang ditagih.
Baca Juga
Advertisement
Kejadian semacam ini tak hanya sekali. Masih banyak cerita 'Ayu-Ayu' lainnya. Petugas PLN kadang berhadapan dengan pelanggan bandel yang menunggak pembayaran.
Sebagian pelanggan seakan lupa bahwa listrik bukan barang bebas alias tidak gratis. Listrik dihasilkan dari pengolahan sumber daya, yang membutuhkan biaya. Bayangkan kalau sampai terjadi aksi massal menunggak tagihan listrik, lampu-lampu di seantero negeri niscaya mati.
Belum lama juga viral pernyataan pesohor yang protes akan peringatan bahwa aliran listriknya akan diputus. Padahal, konsekuensi itu akibat kesalahannya sendiri.
Masalah pembayaran biaya listrik sudah diatur dalam perjanjian antara PLN dan pelanggannya. Salah satunya tentang konsekuensi bagi pelanggan jika menunggak pembayaran melewati tenggat. Konsekuensinya bisa sampai pemutusan aliran listrik penunggak.
Dalam hubungan kontraktual tersebut, semua pelanggan tentu dianggap sama. Siapapun yang melanggar kontrak harus siap menerima konsekuensinya.
Hubungan antara PLN sebagai perusahaan penyedia setrum nasional dengan pelanggannya memang dinamis. Relasinya seperti dua orang yang berpacaran: dicinta tapi kadang dibenci.
Selalu dicinta karena kehidupan modern dewasa ini tak bisa lepas dari listrik. Namun, kadang dibenci jika ada hal-hal tak mengenakkan karena layanan listrik terganggu. Meledaklah 'pertengkaran'.
Selain kejadian pemutusan aliran listrik karena kesalahan pelanggan yang tak membayar, 'pertengkaran' antara PLN dan pelanggannya juga sering terjadi dalam kejadian pemadaman listrik.
Ketika aliran listrik tiba-tiba padam, spontan banyak orang yang ngomel. Setelah lebih dari satu jam listrik tidak juga menyala, omelan tersebut berubah menjadi sumpah serapah. Kemarahan makin berkobar ketika pemadaman berlanjut lebih lama lagi.
Sementara, pemadaman listrik tentu terpaksa dilakukan karena ada gangguan atau pekerjaan perbaikan. Sebagian pelanggan kerap tak mau tahu dan ingin listrik secepatnya mengalir. Seperti halnya cewek yang marah pada cowoknya yang terlambat menjemput, karena sepeda motornya bocor di jalan atau terjebak macet tiba-tiba.
Sebagian pelanggan tidak mau tahu aliran listrik yang menuju ke arahnya terputus bisa jadi akibat salah satu tiang ada tertabrak tronton sampai tumbang. Bisa juga ada tiang tertimpa pohon, atau ada saluran vital tersambar petir.
Banyak penyebab putusnya aliran listrik tidak terprediksi sebelumnya. Tidak semua bisa datasi dengan segera, tergantung tingkat kesulitannya. Siap-siap, momen inilah masa-masanya dibenci. Segera nyalakan, maka kembali terbitlah cinta.
Penulis: Ghana Putri tinggal di Semarang