Liputan6.com, Jakarta - Analis menilai rencana stock split yang dilakukan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau disebut BCA akan membuat harga saham BBCA terjangkau investor ritel. Harga saham BBCA pun berpotensi kembali naik setelah stock split.
Head of Research PT Infovesta Utama, Wawan Hendrayana menuturkan, stock split tidak akan mengubah fundamental perusahaan. Dengan stock split yang dilakukan BCA akan meningkatkan likuiditas di pasar saham dan menjangkau investor ritel.
Advertisement
"Stock split biasanya rasio 1:5. Saham BBCA akan jadi Rp 6.000. Saat ini (beli saham-red) BCA 1 lot sekitar Rp 3 juta. (Stock split-red) saham BCA 1 lot akan sekitar Rp 600 ribu. Ini mempermudah investor ritel untuk masuk saham BCA,” ujar Wawan saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (1/8/2021).
Wawan menuturkan, valuasi saham BCA memang relatif mahal. Berdasarkan data RTI, price earning ratio (PER) sekitar 25,45 per 30 Juni 2021. Pada penutupan perdagangan Jumat, 30 Juli 2021, saham BCA turun 1,16 persen ke posisi Rp 29.850 per saham.
“Valuasi banknya mahal ini tergantung dari persepsi investor. Ada nilai intrinsik dilihat investor. Harga (saham BBCA-red) sudah tinggi, susah naik, dengan stock split harganya jadi Rp 6000 tapi secara valuasi dan fundamental sama saja,” kata dia.
Ia menambahkan, saham setelah stock split ada naik dan turun. Akan tetapi, Wawan prediksi, saham BBCA berpotensi naik setelah stock split. Hal ini ditopang dari kinerja keuangan yang solid.
Sebelumnya, Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, stock split ini dilakukan agar saham perseroan dapat terjangkau oleh investor ritel termasuk generasi muda.
"Stock split1:5 harga Rp 30 ribu, closing (Jumat, 30 Juli 2021-red), Rp 29 ribu jadi Rp 6.000 cukup terjangkau.Investor ritel untuk para milenial monggo silahkan mencoba senang hati,” kata dia dalam diskusi virtual, Jumat, 30 Juli 2021.
<p> </p> <p><em><strong>* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor <a href="https://wa.me/628119787670?text=halo" target="_blank" rel="nofollow">0811 9787 670</a> hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.</strong></em></p>
Harga Saham BCA Tak Jauh Berbeda dengan Bank Besar Lain Usai IPO
Sebelumnya, dalam pengumuman dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 30 Juli 2021, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA mengumumkan akan memecah nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:5. Setelah stock split, nilai nominal saham BCA menjadi Rp 12,50.
Stock split ini dilakukan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan juga ingin saham BCA dapat dijangkau investor ritel terutama generasi muda. Selain itu, BCA juga berharap pelaksanaan stock split dapat meningkatkan jumlah pemegang saham perseroan.
Setelah stock split, jumlah saham BCA menjadi 123.275.050.000 saham. Sebelum stock split, jumlah saham BCA sebesar 24.665.010.000.
Nilai nominal saham BCA menjadi Rp 12,50 setelah stock split. Nilai nominal saham sebelum stock split menjadi Rp 62,50.
Stock split ini akan dilaksanakan dengan mengikuti peraturan yang berlaku serta ketentuan anggaran dasar perseroan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
BCA akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 23 September 2021.
Advertisement