IHSG Fluktuaktif, Investor Asing Jual Saham BBCA hingga BMRI

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuaktif pada perdagangan saham Senin, 2 Agustus 2021. Investor asing cenderung melakukan aksi jual.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Agu 2021, 09:31 WIB
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup langsung perdagangan IHSG 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada awal sesi perdagangan Senin (2/8/2021). Penguatan IHSG ini mengikuti bursa saham Asia yang menghijau. Namun, investor asing melakukan aksi jual.

Namun, penguatan IHSG menjadi terbatas setelah rilis data manufaktur RI. Pada pra pembukaan perdagangan, IHSG naik 18 poin ke posisi 6.098. Indeks saham LQ45 menguat 0,51 persen ke posisi 825. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menghijau. IHSG pun berbalik arah ke zona merah. Pada pukul 09.26 WIB, IHSG melemah 0,25 persen ke posisi 6.054.

Awal sesi perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi 6.112,82 dan terendah 6.081,47. Sebanyak 216 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 151 saham melemah dan 175 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 164.204 kali dengan volume perdagangan 2,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,3 triliun. Investor asing jual saham Rp 214,36 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran Rp 14.474.

Sebagian besar sektor saham menghijau. Indeks sektoral IDXsiklikal turun 0,17 persen, indeks sektoral IDXFinance merosot 0,26 persen, IDXinfrastruktur tergelincir, dan IDXtransportasi merosot 0,34 persen.

Sementara itu, IDXEnergy menanjak 0,84 persen, IDXHealth menguat 0,79 persen dan IDXtechno melambung 0,68 persen.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Top Gainers dan Losers

Pekerja melintas di bawah layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham KBLV naik 24,71 persen

-Saham SGER naik 13,53 persen

-BGTG naik 12,78 persen

-Saham CAMP naik 10 persen

-Saham PICO naik 9,52 persen

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham ZYRX turun 6,92 persen

-Saham PTDU turun 6,90 persen

-Saham SLIS turun 6,89 persen

-Saham NASA turun 6,82 persen

-Saham SAMF turun 6,81 persen


Aksi Investor Asing

Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham UNVR senilai Rp 12,7 miliar

-Saham ASII senilai Rp 12,4 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 9,4 miliar

-Saham BABP senilai Rp 5,7 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 4,1 miliar

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 32,7 miliar

-Saham EXCL senilai Rp 7,7 miliar

-Saham TOWR senilai Rp 4,2 miliar

-Saham AKRA senilai Rp 3,5 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 3,1 miliar


Bursa Saham Asia

Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks Hang Seng turun 0,32 persen, indeks Korea Selatan Kospi susut 0,71 persen, indeks Shanghai melemah 0,31 persen dan indeks Singapura tergelincir 0,68 persen. Selain itu, indeks Jepang Nikkei naik 1,51 persen dan indeks Taiwan mendaki 0,32 persen.

Mengutip laporan PT Ashmore Aset Manajement Indonesia, IHSG susut 0,8 persen. Indeks LQ45 melemah 1,2 persen pada Jumat, 30 Juli 2021. Hal ini ikuti bursa saham di ASEAN.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 563 miliar. Saham TPIA naik 3,6 persen setelah Thai Oil Public menyatakan akan bertindak sebagai investor strategis dalam rights issue TPIA.

Thai Oil Public diharapkan investasi sekitar USD 1,7 miliar atau sekitar Rp 24,62 triliun ke TPIA. Sementara itu, saham emiten rokok tergelincir karena rilis keuangan semester I 2021 yang kurang baik. Setelah pasar saham tutup, BCA umumkan rencana stock split dengan rasio 1:5.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya