Liputan6.com, Jakarta - Total infeksi Virus Corona COVID-19 di seluruh dunia pada hari Senin per pukul 12.30 WIB telah mencapai 198.291.544 kasus, berdasarkan data Johns Hopkins University.
4.224.015 orang di dunia tercatat telah meninggal dunia akibat COVID-19, seperti dikutip dari gisanddata.maps.arcgis.com, Senin (02/8/2021).
Advertisement
Data Johns Hopkins University juga menunjukkan ada 4.114.817.198 dosis vaksin COVID-19 yang sudah diberikan di seluruh dunia.
Infeksi di Amerika Serikat, negara dengan jumlah kasus COVID-19 terbesar di dunia, telah mencapai 35.002.148 dengan 613.224 kematian.
Berikut adalah negara dengan kasus infeksi Virus Corona COVID-19 terbanyak di dunia setelah AS:
India: 31.655.824 kasus, dengan 424.351 orang meninggal dunia akibat Virus Corona.
Brasil: 19.938.358 kasus, dan 556.834 kematian.
Prancis: 6.209.934 infeksi, dengan 112.073 kematian akibat COVID-19.
Kemudian di Rusia, tercatat ada 6.207.513 infeksi, dengan 156.726 kematian.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Malaysia Laporkan 17.150 Kasus Baru COVID-19, Kenaikan Tertinggi Selama Empat Hari Berturut-turut
Dikutip dari Channel News Asia, Malaysia pada Minggu (1/8) melaporkan 17.150 kasus baru COVID-19 - kenaikan infeksi harian tertinggi keempat di negara itu hingga saat ini.
Kasus-kasus COVID-19 baru di Malaysia telah membuat jumlah infeksi secara nasional di sana bertambah menjadi 1.130.422, kata direktur jenderal kesehatan negara itu, Noor Hisham Abdullah.
Selangor masih menjadi negara bagian dengan kasus harian COVID-19 tertinggi dengan lebih dari 6.000 infeksi, diikuti oleh Kuala Lumpur dengan 2.086, dan Kedah dengan 1.511, menurut Dr. Noor.
Kementerian Kesehatan Malaysia juga mencatat 160 kematian tambahan akibat COVID-19 lagi - menjadikan total kematian di negara itu sebanyak 9.184 jiwa.
Kenaikan ini terjadi sehari setelah Malaysia melaporkan 17.786 kasus baru Virus Corona - rekor tertinggi sebelumnya.
Lebih dari 100 orang berkumpul di pusat Kota Kuala Lumpur dalam menyampaikan ketidakpuasan mereka terhadap penanganan pandemi oleh pemerintah dan menyerukan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin untuk mundur.
Para pengunjuk rasa dilaporkan terlihat membawa bendera hitam dan membawa poster yang bertuliskan "Kerajaan Gagal" – sebuah tagar yang populer di media sosial Malaysia selama berbulan-bulan.
Itu adalah demonstrasi besar pertama di Malaysia untuk beberapa waktu, karena banyak yang enggan turun ke jalan karena pembatasan dan takut terinfeksi.
Advertisement