Uya Kuya Terpaksa Tutup Warung Makan Permanen, Kena Dampak PPKM

Pandemi Covid-19 membuat Uya Kuya kewalahan dalam mengelola beberapa unit usahanya.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 02 Agu 2021, 19:30 WIB
Uya Kuya. (Foto: Instagram @king_uyakuya)

Liputan6.com, Jakarta - Uya Kuya merupakan satu dari sekian banyak selebriti yang menggeluti dunia bisnis sebagai ladang uang. Namun karena pandemi Covid-19, ayah dua anak ini kewalahan dalam mengelola beberapa unit usahanya.

Alhasil, salah satu bisnis andalannya yang terletak di Jakarta Selatan terpaksa ditutup secara permanen. Uya pun mengakui bahwa penyebab bisnis yang ditutupnya baru-baru ini merupakan dampak dari PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).

"Bakmi Nai Nai itu terpaksa tutup. Itu ada di SCBD, Distrik 8. Untuk makanan di food court, termasuk top five penjualan. Tapi tetap saja, dengan kondisi PPKM, jadi gue terpaksa tutup permanen," jelas Uya Kuya saat menjadi tamu podcast di kanal YouTube Ivan Gunawan, baru-baru ini.


Penyebab Ditutup

Uya Kuya. (Foto: Instagram @king_uyakuya)

Ditanya lebih lanjut seputar penyebab tutup, Uya Kuya pun menjelaskannya secara terbuka. Ia juga mengaku masih mempertahankan salah satu usaha kulinernya meskipun dalam kondisi yang tak ideal.

"Karena di Mal. Mal tempat orang kantor, orang enggak ada yang datang, ya susah. Akhirnya tetap buka yang steak walaupun berdarah-darah juga, nombok setiap bulan," terang Uya Kuya.

 


Bukan yang Pertama

Uya Kuya. (Foto: Instagram @king_uyakuya)

Uya Kuya juga mengaku bahwa restoran bakmi bukanlah yang pertama tutup permanen. Ia mengatakan bahwa usaha rumah makan Korea sudah terlebih dahulu kena imbasnya.

"Dubu Jib gue, restoran Korea gue, tutup sudah lama, setengah tahun. Tapi gue buka food court kecil-kecil," jelas Uya Kuya.

 


Tak Hanya Kuliner

Di luar usaha kuliner, Uya Kuya juga memiliki tambak udang sendiri yang masih bisa menghasilkan. Meskipun diakui Uya bahwa baru-baru ini hasilnya tak sebesar sebelumnya.

 


Tidak Sesuai

"Terus tambak udang masih jalan. Tapi panen terakhir agak kurang, karena sebelum waktunya panen. Ukurannya engak sesuai, cepat," Uya Kuya menyampaikan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya