Liputan6.com, Jakarta - Pasangan bulutangkis ganda putri Indonesia Greysia Polii / Apriyani Rahayu meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020. Dengan kemenangan ini, pasangan ini akan mendapat bonus Rp 5 miliar. Selain itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno juga berjanji akan memberikan hadiah jalan-jalan ke lima destinasi wisata unggulan Indonesia.
“Kami akan berikan hadiah ke Greysia dan Apriyani untuk kunjungan ke lima destinasi superprioritas. Ditambah satu ke Wakatobi karena Apriyani berasal dari Sulawesi Tenggara,” kata Sandiaga, Jakarta, Senin (2/8/2021).
Advertisement
Sandiaga menjelaskan, hadiah kepada Greysia dan Apriyani ini juga menjadi strategi untuk mengembangkan destinasi wisata superprioritas. Sandiaga berjanji bonus ini tetap diberikan meski anggaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sangat terbatas.
“Jadi walau anggaran kita terbatas, tapi penyiapan destinasi super-prioritas kita kebut secara berkualitas dan saya yakin sebagai juara olimpiade dengan medali emas. Kunjungan Greysia dan Apriyani akan memberikan dampak,” katanya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Emas Pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020
Pasangan Ganda Putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil meraih emas di Olimpiade Tokyo 2020. ini adalah emas pertama yang diraih Indonesia dalam ajang olah raga terbesar dunia ini.
Pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu mengalahkan China Cheng Qingchen/Jia Yi Fan dua set langsung. Pertandingan final dilaksanakan di Musashino Forest Sports Plaza pada 2 Agustus 2021 siang.
Dengan kemenangan ini, Greysia Polii/Apriyani Rahayu selain mendapat medali emas juga mendapat bonus uang tunai dengan nilai miliaran rupiah.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan memberikan uang tunai sebesar Rp 5 miliar kepada para atlet yang berhasil meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
"Ukurannya meraih prestasi itu tak mudah. Perunggu atau perak saja sulit, apalagi emas. Jadi, bonusnya tak akan lepas dari nilai Rp 5 miliar itu, bahkan biasanya diberikan sebelum keringat atlet kering, enggak menunggu lama-lama," kata Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora Chandra Bhakti dikutip dari situ resmi Kemenpora.
Advertisement