ASEAN Ministerial Meeting ke-54, Indonesia Dorong Implementasi 5 Point of Consensus

Simak poin penting yang disampaikan oleh Menlu RI Retno Marsudi dalam ASEAN Ministerial Meeting (AMM) ke-54 yang digelar secara virtual pada Senin (2/8).

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 02 Agu 2021, 16:03 WIB
Ilustrasi Bendera Negara-negara ASEAN. (Gunawan Kartapranata/Creative Commons)

Liputan6.com, Jakarta - Rangkaian Pertemuan ASEAN Ministerial Meeting (AMM) ke-54 diselenggarakan secara virtual pada Senin (2/8) waktu setempat.

Pertemuan AMM ke-54, "banyak diwarnai pembahasan terkait follow up dari ASEAN Leaders Meeting yaitu isu yang terkait dengan implementasi 5 Point of Consensus," kata Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dalam press briefing yang diselenggarakan pada Senin (2/8/2021). 

Pertemuan tersebut berlangsung selama 5 jam.

Dalam kesempatan itu, Indonesia menyampaikan, 100 hari sudah berlalu sejak ASEAN Leaders Meeting di Jakarta. 

"Saya secara terus terang menyampaikan sampai saat ini tidak terjadi perkembangan yang signifikan dalam implementasi 5 Point of Consensus," ungkap Menlu Retnp.

"Indonesia berharap agar Myanmar dapat segera menyetujui usulan ASEAN mengenai penunjukkan Special Envoy," jelasnya.

Menlu Retno juga menyatakan bahwa Special Envoy harus dapat segera bekerja dengan mandat yang jelas dari ASEAN.

"SE juga harus dipastikan mendapatkan jaminan akses penuh baik terkait dengan pertemuan dengan berbagai pihak maupun pergerakan selama menjalankan tugasnya di Myanmar," pungkas Menlu Retno.

Menlu Retno mengatakan bahwa setidaknya ada 18 pertemuan yang akan dilakukan baik di antara negara ASEAN maupun dengan mitra dialog ASEAN.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Ada Hambatan, Indonesia Desak Implementasi 5 Point of Consensus dari ASEAN Leaders Meeting

Ilustrasi Bendera Negara-negara ASEAN. (AFP)

Selanjutnya, Menlu Retno mengatakan, bahwa Indonesia dalam pertemuan AMM ke-54 juga mendesak agar implementasi 5 Point of Consensus lainnya dapat segera dilakukan karena terus terjadinya hambatan.

"Saya ulangi terus terhambatnya implementasi 5 Point of Consensus, tidak membawa kebaikan bagi ASEAN. Oleh karenanya, sudah waktunya ASEAN mengambil keputusan yang decisive," kata Menlu Retno.

"Oleh karena itu sudah waktunya ASEAN mengambil keputusan yang decisive," tegasnya.

Selain itu, disampaikan juga bahwa Indonesia mengharapkan pertemuan AMM ini dapat memutuskan mengenai penunjukkan Special Envoy sesuai usulan ASEAN beserta mandatnya yang jelas.

Indonesia juga mengharapkan adanya komitmen militer Myanmar untuk memberikan akses penuh pada Special Envoy untuk menjalankan tugasnya.

" Jika pertemuan ini gagal memastikan langkah konkrit implementasi 5 Point of Consensus, maka Indonesia mengusulkan bahwa isu mengenai tindak lanjut 5PCs ini dikembalikan ke para Pemimpin ASEAN untuk mendapatkan arahan mengenai langkah-langkah yang dapat dilakukan ASEAN sesuai dengan piagam ASEAN," teraang Menlu Retno.

Di saat yang Sama, Menlu Retno menegaskan, bahwa "Indonesia juga menekankan bahwa kita tidak boleh diam mmembiarkan penderitaan rakyat Myanmar. Mereka saat ini memerlukan bantuan kemanusiaan".

"Oleh karena itu Indonesia mengusulkan ASEAN segera mengambil langkah pemberian bantuan kemanusiaan termasuk untuk kaum perempuan dan anak-anak," tammbahnya.


Infografis Yuk Hindari 9 Kesalahan Ketika Gunakan Masker Cegah COVID-19

Infografis Yuk Hindari 9 Kesalahan Ketika Gunakan Masker Cegah COVID-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya