Korsel Potong Anggaran Kementerian Pertahanan Rp 7 Triliun untuk Dana COVID-19

Anggaran Kementerian Pertahanan di Korsel dipotong untuk menunjang dana COVID-19 bagi masyarakat.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 02 Agu 2021, 18:00 WIB
Tentara Korea Selatan menunggu usai menerima dosis pertama vaksin virus corona COVID-19 AstraZeneca di Rumah Sakit Pusat Angkatan Bersenjata, Seongnam, selatan Seoul, Rabu (28/4/2021). Militer Korea Selatan mulai menjalani vaksinasi COVID-19. (Handout/South Korean Defence Ministry/AFP)

Liputan6.com, Seoul - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) memotong anggaran Kementerian Pertahanan hingga 560 miliar won (Rp 7 triliun) untuk menunjang dana melawan COVID-19. Sebanyak 22 proyek pertahanan terdampak kebijakan ini.

Dilaporkan Yonhap, Senin (2/8/2021), pemotongan anggaran ini mengikuti keputusan Majelis Nasional yang meloloskan anggaran tambahan sebesar 34,9 triliun won (Rp 437,3 triliun) untuk dana pemulilhan ekonomi akibat pandemi COVID-19, termasuk dukungan ke usaha kecil.

Proyek Kemhan yang terdampak seperti pengenalan jet tempur F-35A dan peningkatan misil Patriot. Pemotongan tetap terjadi meski ada kekhawatiran muncul terkait dampaknya ke kapabilitas pertahanan.

Namun, juru bicara Kementerian Pertahanan Boo Seung-chan memastikan pengadaan senjata-senjata besar tidak akan terganggu.

Ini bukan pertama kalinya Korsel memotong anggaran Kemhan saat pandemi COVID-19. Mereka melakukan hal serupa tahun lalu ketika anggaran kementerian itu dipotong 1,77 triliun won untuk menambah dana terkait COVID-19.

Berdasarkan data CDC Korsel, total kasus corona di Korsel mencapai 201 ribu per 2 Agustus 2021. Kasus baru sejumlah 1.219 kasus. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Akibat Liburan, Kasus COVID-19 di Korea Selatan Naik

Petugas medis berpakaian pelindung mengambil sampel dari pengemudi di layanan "drive-thru" di Goyang, Korsel, 1 Maret 2020. Selain permintaan melonjak dan efisiensi waktu, layanan ini bisa meminimalisasi penularan virus Corona COVID-19 saat berada di ruang tunggu klinik atau RS. (AP/Ahn Young-joon)

Pekan lalu dilaporkan bagaimana faktor liburan musim panas disebut berpengaruh terhadap naiknya kasus di Korsel. 

Kasus harian masih di atas 1.000 sejak 7 Juli akibat lonjakan kasus di wilayah Seoul. Belakangan ini, kasus di luar Seoul ikut naik karena bertambahnya aktivitas-aktivitas di liburan musim panas.

Untuk kasus impor, ada enam kasus dari Indonesia dan enam kasus dari Myanmar pada Jumat ini.

Area metropolitan Seoul kini sedang menerapkan aturan social distancing Level 4. Ini adalah level tertinggi di Korsel yang melarang kumpul-kumpul lebih dari dua orang setelah pukul 18.00.

Pemerintah kini berusaha menggenjot vaksinasi COVID-19 di kalangan anak-anak muda. Totalnya, sudah 7 juta warga Korsel yang sudah menerima vaksinasi secara full.

 

(1 won: Rp 12)


Infografis COVID-19:

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya