Pasar Properti Kembali Tertekan selama PPKM di Juli 2021

Masa pengetatan Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) memberikan tekanan yang sangat besar bagi para pengembang.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 02 Agu 2021, 19:30 WIB
Proyek Ciputra International yang menawarkan unit apartemen dan ruang perkantoran.

Liputan6.com, Jakarta - Masa pengetatan Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) memberikan tekanan yang sangat besar bagi para pengembang. Oleh karena itu kebijakan stimulus bidang properti sangat diharapkan untuk menarik minat konsumen properti.

General Manager Marketing Ciputra Group Andreas Raditya mengungkapkan, kondisi pandemi yang masih berlanjut dan dengan adanya pembatasan aktivitas yang diperketat dengan PPKM, menyebabkan menurunnya kinerja penjualan di sektor properti secara umum di Juli 2021.

"Padahal, pada bulan sebelumnya atau setelah Lebaran pasar properti merespon positif dari produk rumah dan apartemen yang siap huni atau ready stock. Contohkan proyek properti Ciputra International yang menawarkan unit apartemen dan ruang perkantoran bisa menjual hingga belasan unit per bulan," kata Andreas, Senin (2/8/2021)

Namun, Andreas mengaku tidak putus asa dan masih memegang optimis di penjualan Agustus. Pasalnya insentif dari pemerintah tetap diperpanjang, dengan berbagai keuntungan untuk masyarakat.

Insentif tersebut berupa pembebasan PPN untuk pembelian rumah atau apartemen dengan harga maksimal Rp 2 miliar. Sementara secara spesifik, insentif yang masuk ke dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021, yaitu rumah dengan tipe rumah tapak atau rumah susun.

Selain itu, pemerintah juga memberikan pengurangan PPN 50 persen untuk tipe rumah dengan rentang harga jual dari Rp 2 miliar hingga Rp 5 miliar.

“Perpanjangan kebijakan pembebasan PPN hingga akhir tahun ini tentunya sangat menguntungkan bagi pengembang dan terutama bagi konsumen properti. Apartemen-apartemen yang ready stock seperti Ciputra International jadi makin banyak peminatnya,” kata Andreas Raditya.

Paling tidak, kata Andreas Raditya, ada 5 keuntungan yang didapatkan konsumen properti, jika membeli apartemen di tahun ini. Pertama, jelas tidak ada potongan PPN 10 persen, arti jika dibanding ekonomi normal konsumen sudah untung 10 persen.

Kedua, dari sisi perbankan, suku bunga yang diberikan sangat rendah, berkisar 5-6 persen. Ketiga, prosedur syaratan dan adminstrasi KPR lebih dimudahkan. Keempat, sejak akhir tahun lalu jarang ada pengembang yang kenaikan harga hingga sekarang. Dan kelima, pengembang banyak memberikan promo berupa cashback dan hadiah lainnya.

Dia menginformasikan produk apartemen yang ditawarkan di Ciputra International saat ini di tower San Fransisco. Produk ini, kata Raditya, merupakan unit siap huni (ready stock) dan termasuk produk yang memanfaatkan insentif PPN dari pemerintah.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Promo Ciputra

Ciputra Residence.

Untuk menggenjot penjualan produk ini, Ciputra International menawarkan promo menarik yang disebut Double Treats : bebas PPN dan fully furnished.

"Program ini seharusnya sudah selesai pada Juni lalu, namun karena pemerintah memperpanjang insentif PPN maka program ini pun diperpanjang," katanya.

Menurut Andreas, setelah perekonomian mulai pulih, mungkin pemerintah tidak lagi royal memberikan insentif pajak. Untuk apartemen yang siap huni, saat ini pengembang Ciputra International menawarkan unit apartemen di menara San Francisco yang merupakan menara kedua dan sudah beroperasi.

Harga unit apartemen San Francisco ditawarkan mulai Rp800 jutaan untuk studio, dan yang ditawarkan mulai satu kamar tidur harga Rp1 miliaran, dua kamar tidur Rp2 miliaran, dan tiga kamar tidur Rp3 miliaran.

“Tipe studio ini paling diminati dan sudah sold out karena selain dari harga yang terjangkau bagi kaum profesional muda dan milenial kelas atas untuk ditinggali,” ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya