Menko Luhut: Perpanjangan PPKM Level 4, Bali hingga Solo Masih Siaga

Menko Luhut mengatakan pemerintah akan terus melanjutkan penerapan PPKM level 3 dan 4 di sejumlah kabupaten/kota pada 3-9 Agustus 2021.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 02 Agu 2021, 20:17 WIB
Warga beraktivitas di tengah Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 4 di Jakarta, Minggu (1/8/2021). Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut kasus aktif Covid-19 turun di Jakarta. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan atau Menko Luhut mengatakan, pemerintah akan terus melanjutkan penerapan PPKM level 3 dan 4 di sejumlah kabupaten/kota pada 3-9 Agustus 2021.

Dalam penerapan PPKM level 3 dan 4 yang akan dilakukan pada 3 Agustus nanti, Luhut menyebutkan, terdapat 12 kabupaten/kota yang masuk ke level 3, dan satu kabupaten masuk level 2.

"Namun terdapat beberapa kabupaten kota yang akhirnya harus kembali ke level 4. Bukan karena peningkatan kasus, tetap lebih kepada peningkatan kasus kematian," ujar Luhut, Senin (2/8/2021).

Luhut menyatakan, detil kabupaten/kota mana saja yang masuk dalam PPKM level 3 dan 4 nantinya akan dikeluarkan instruksi Mendagri dalam waktu dekat ini.

Menurut dia, masih ada beberapa daerah yang memang dibutuhkan perhatian khusus karena masih tingginya kasus terkonfirmasi positif, positivity rate, dan juga jumlah kematian warganya.

"Seperti Bali, Malang Raya, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan juga Solo Raya. Tapi ini semua daerah sudah kita tangani, dan minggu ini mustinya kita lihat angkanya membaik," papar Menko Luhut.

 


1-2 Minggu Lagi Membaik

Menko Kemaritiman ‎Luhut Binsar Pandjaitan memberi pemaparan dalam Rakorbidnas III Kemaritiman PDIP, Jakarta, Minggu (8/4). Program ini fokus pada pengembangan Industri Maritim Terintegrasi Gotong Royong (IMT GR). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Berkat angka yang sudah sedikit membaik tersebut, Luhut sangat yakin kondisi dalam 1-2 pekan ke depan akan membaik.

"Hal ini terjadi karena masih banyaknya masyarakat yang melakukan isolasi mandiri, sehingga kelak dilakukan perawatan intensif di rumah sakit, yang akibatnya menyebabkan kematian karena saturasi oksigen rata-rata di bawah 90," tuturnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya