Liputan6.com, Jakarta - Twitter disebut-sebut kembali jatuh ke lubang yang sama hingga dua kali. Ceritanya pada 2012, Twitter pernah memberikan verifikasi (centang biru) pada akun yang diduga milik penulis terkenal Cormac McCarthy. Namun rupanya, akun tersebut bukanlah milik sang penulis terkemuka.
Kini, pada 2021 hal yang sama terulang kembali. Dikutip oleh The Verge, Selasa (3/8/2021), dalam waktu singkat Twitter memverifikasi akun palsu Cormac McCarthy dengan username @CormacMcCrthy.
Advertisement
Akun tersebut kini sudah dibatalkan verifikasinya, namun perwakilan agensi McCarthy, ICM Partners mengkonfirmasi kepada The Verge bahwa akun tersebut adalah akun palsu.
"Saya bisa mengkonfirmasi bahwa (akun tersebut) bukanlah akun asli Cormac McCarthy. Twitter telah mengetahui situasi ini dan kami berharap bisa segera diselesaikan," kata perwakilan agensi McCarthy.
Sementara, Twitter belum memberikan respon ketika The Verge meminta komentar terkait hal ini.
Akun palsu Cormac McCarthy mencuit sesuatu yang tidak mungkin dikicaukan oleh novelis 88 tahun tersebut.
Cormac McCarthy terkenal akan novel yang menggambarkan kegelapan dan kekerasan. Mulai dari novelnya yang berjudul The Road, Blood Meredian, hingga No Country for Old Men.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kicaukan Lelucon
Namun yang dikicaukan oleh akun palsu (dengan tanda verifikasi centang biru) tersebut adalah lelucon belaka.
Sekadar informasi, akun palsu @CormacMcCarthy tersebut telah mengunggah cuitan secara tidak rutin sejak 2018. Akun ini malah diberi tanda verifikasi setelah sejumlah cuitannya viral, mendapatkan puluhan ribu like dan Retweet.
Banyak pengguna Twitter yang skeptis mengenai keaslian akun tersebut. Namun, penulis dengan akun Twitter terverifikasi lainnya, Stephen King, juga sempat berinteraksi dengan akun McCarthy palsu. Tak jelas apakah Stephen King telah tertipu oleh akun tersebut.
Advertisement
Dikritik
Proses verifikasi Twitter kerap dikritik karena lambat dalam menerima permintaan, namun dalam kasus ini justru memberikan tanda centang biru dengan cepat.
Perlu diketahui, Twitter meluncurkan kembali proses verifikasi pada awal 2021. Ada sejumlah kriteria yang harus dipenuhi jika ingin mendapatkan tanda verifikasi, misalnya akun harus asli, terkenal, dan aktif.
Para periset menilai, Twitter tampaknya kerap bertindak serampangan sehingga kerap memverifikasi akun spam dan bot.
(Tin/Isk)