Liputan6.com, Garut - Setelah sempat turun ke level 3 beberapa waktu lalu, status PPKM penanganan Covid-19 Garut, Jawa Barat, kembali naik ke level 4.
Bupati Garut Rudy Gunawan menyatakan kenaikan level tersebut disumbang tingginya angka kematian pasien Covid-19, meskipun faktor lain mulai BOR (Keterisian Tempat Tidur), tingkat kesembuhan dan terkonfirmasi positif justru terus menurun.
“Kami akan melakukan berbagai langkah mulai pengetatan protokol kesehatan, kemudian memperbanyak pelacakan serta testing,” Senin (2/8/2021).
Baca Juga
Advertisement
Hal senada disampaikan Wakil Bupati Garut Helmi Budiman. Menurutnya, Pemkab sudah melakukan ragam upaya mencegahan, namun tingkat kematian masih menyisakan bolong besar.
“Kita akan cari apa yang menjadi penyebab angka kematian kita paling tinggi,” kata dia.
Untuk itu, Satgas Covid-19 kembali merapatkan barisan untuk mengetahui faktor penyebab tingginya kematian pasien Covid-19 di Garut.
“Apakah yang disebabkan karena positif kita sangat banyak, apakah penanganan di rumah sakit terlambat atau pasien yang merujuk atau dirujuk terlambat,” papar dia.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Pelonggaran
Meskipun terjadi kenaikan level status PPKM penanganan Covid-19, Rudy memastikan tidak akan memberlakukan penyekatan jalur lalu lintas, seperti saat PPKM Darurat lalu.
“Cukup rekayasa lalu lintas dan pos pantau patuh prokes, karena konfirmasi positif rendah, tapi pantau patuh prokes ditingkatkan,” ujarnya.
Untuk menekan penyebaran Covid-19, Lembaganya ujar Rudy terus menggencarkan sosialisasi dan kampanye 3M (memakai masker, rajin mencuci tangan, dan selalu menjaga jarak), serta tetap menjaga jarak.
Data terbaru kasus penyebaran Covid-19 di Garut mencatat, total kasus mencapai 23.408 kasus, dari jumlah itu sebanyak 421 Kasus isolasi mandiri, 152 Kasus isolasi RS/perawatan, 21715 Kasus sembuh, serta 1120 kasus meninggal.
Advertisement