Liputan6.com, Jakarta Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono membenarkan bahwa pengecatan pesawat Kepresidenan-1 atau BBJ 2 memakan biaya mencapai Rp 2 Miliar.
Hanya saja, Heru tak menyebut pasti berapa nominal uang yang telah dikeluarkan untuk mengecat pesawat Kepresidenan-1.
Advertisement
"Iya, plus minus (kurang lebih) segitu (Rp 2 Miliar). Untuk pesawat BBJ saja" kata Heru saat dikonfirmasi Liputan6.com, Selasa (3/8/2021).
Adapun pesawat Kepresidenan-1 dicat ulang dari warna biru putih menjadi merah putih.
Heru menyampaikan pemilihan warna pesawat ini disesuaikan dengan bendera Indonesia dan untuk menyambut HUT ke-76 Kemerdekaan RI.
"Merah putih sesuai warna bendera RI. Saat desain hanya mengarah ke nuansa bendera merah putih RI," jelas dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Telah Dianggarkan
Heru menjelaskan bahwa biaya perawatan dan pengecatan pesawat Kepresidenan-1 telah dianggarkan di APBN.
Menurut dia, Kementerian Sekretariat Negara telah melakukan refocusing anggaran pada APBN 2020 dan APBN 2021 untuk pendanaan penanganan Covid-19.
Dia menyampaikan pengecatan pesawat Kepresidenan-1 sudah direncanakan sejak 2019 untuk perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan RI 2020. Proses pengecatan sendiri merupakan pekerjaan satu paket dengan Heli Super Puma dan Pesawat RJ.
Namun, kata Heru, pesawat BBJ 2 belum memasuki jadwal perawatan rutin pada 2019 lalu. Sehingga, yang dilaksanakan pengecatan terlebih dahulu adalah Heli Super Puma dan pesawat RJ.
"Perawatan rutin memiliki interval waktu yang sudah ditetapkan dan harus dipatuhi, sehingga jadwal perawatan pesawat ini harus dilaksanakan dengan tepat waktu," ujar Heru.
Adapun perawatan rutin pesawat BBJ 2 yang kerap dipakai Presiden Jokowi untuk melakukan kunjungan kerja jatuh pada 2021. Oleh sebab itu, perawatan pesawat BBJ 2 dilakukan bersamaan dengan pengecatan yang bernuansa Merah Putih sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya.
Advertisement