Liputan6.com, Hanoi - Vietnam akan menyetujui penggunaan obat Remdesivir dari Gilead Sciences untuk pengobatan pasien COVID-19.
Langkah itu disebutkan dalam laporan media pemerintah Vietnam pada Selasa (3/8).
Advertisement
Sebelumnya, Vietnam berhasil mengatasi sebagian besar kasus COVID-19, tetapi telah mengalami lonjakan infeksi dan pasien rawat inap sejak wabah yang muncul pada akhir April 2021, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa (3/8/2021).
Setelah menerima pasokan Remdesivir yang disumbangkan, Vietnam telah menggunakan obat itu untuk pengobatan COVID-19 di beberapa fasilitas kesehatan, menurut surat kabar VTC yang dikelola pemerintah - mengutip Wakil Menteri Kesehatan Vietnam, Nguyen Truong Son.
“Kementerian sedang mempelajari penyertaan Remdesivir dalam rejimen pengobatan dan akan segera menyetujui penggunaan Remdesivir dalam pengobatan COVID-19," kata Nguyen Truong Son.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Remdesivir Telah Disetujui untuk Penggunaan Darurat di AS Hingga Jepang
Remdesivir telah disetujui untuk penggunaan darurat pada pasien COVID-19 yang sakit parah di negara-negara seperti Amerika Serikat, India dan Korea Selatan, dan telah menerima persetujuan penuh di Jepang.
Vietnam akan menerima 500.000 botol remdesivir dan juga mempertimbangkan untuk menyetujui favipiravir, obat yang juga terbukti efektif dalam melawan COVID-19, kata kementerian kesehatan negara itu dalam pernyataan sebelumnya.
Advertisement