Liputan6.com, Padang - Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) yang juga difungsikan sebagai tempat pemeriksaan sampel hasil tes swab atau PCR Covid-19, saat ini kekurangan anggaran karena dana dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat terhenti.
Bahkan, sebuah tulisan ditempel di kaca laboratorium "Mengingat belum adanya pendanaan dari Pemrov Sumbar, maka kami mohon donasi untuk setiap pengambilan swab yang dilakukan di FK Unand untuk biaya consumables. Donasi tidak memaksa dan tidak ada ketentuan jumlah. Terima kasih".
Advertisement
Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand, Andani Eka Putra mengatakan anggaran dari Pemprov Sumbar sudah terhenti sejak Januari 2021.
Namun, tidak adanya anggaran dari pemprov tak membuat aktivitas pemeriksaan sampel terhenti. Ribuan sampel tetap diperiksa di laboratorium tersebut setiap harinya.
"Iya bagaimana lagi, saya tidak sekali dua kali berkoordinasi soal anggaran ini dengan Pemprov Sumbar, tapi kenyataannya anggaran itu tidak ada sejak Januari," kata Andani kepada Liputan6.com, Selasa (3/8/2021).
Ia menyampaikan sejak Januari 2021 tersebut, biaya operasional ditanggung laboratorium dan mengupayakan yang ada sebisa mungkin.
Keberadaan laboratorium Fakultas Kedokteran itu, merupakan ujung tombak dalam pemeriksaan sampel corona Sumbar. Dalam satu bulan, pihaknya mampu melakukan pemeriksaan sampel hingga 120 ribu sampel.
"Pola pikir gubernur ini yang membuat saya tidak mengerti, kalau serius dalam penanganan Covid-19 Sumbar, tentu hal ini tidak terjadi," jelasnya.
Kemudian terkait imbauan donasi yang ditempel di kaca laboratorium, Andani menyebut itu hanya partisipasi bagi siapa saja yang melakukan tes swab atau PCR Covid-19 di laboratorium.
"Tes swab kan gratis, dengan kondisi yang ada saat ini ya tidak ada salahnya kalau ada yang mau berpartisipasi," ia menambahkan.