Liputan6.com, Padang - Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) yang juga difungsikan sebagai tempat pemeriksaan sampel hasil tes swab atau PCR Covid-19, tidak mendapat dukungan dana dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sejak Januari 2021.
Melihat kondisi saat ini, donasi untuk membantu operasional laboratorium dibuka, dalam bahasa Minang disebut dengan 'badoncek'. Badoncek untuk laboratorium diinisiasi oleh Kawal Covid-19 Sumbar.
Advertisement
Sejak badoncek dimulai pada Selasa (3/8/2021) siang hingga malam, sudah terkumpul donasi setidaknya Rp60 juta. Kemudian masih ada beberapa pihak yang juga menyampaikan akan turut berpartisipasi dengan jumlah yang cukup besar.
Inisiator Kawal Covid-19 Sumbar, Yul Akhyari Sastra mengatakan badoncek ini demi kelancaran laboratorium dalam melakukan pengecekan sampel virus corona di Sumbar.
"Iya sudah dimulai hari ini, berapa pun yang terkumpul, pengelolaan dana diserahkan sepenuhnya ke pihak labor," katanya kepada Liputan6.com, Selasa (3/8/2021).
Ia menyebut, badoncek yang dilakukan saat ini tidak ada maksud apa-apa, apa lagi menyudutkan pemerintah provinsi. Aksi ini, lanjutnya, murni agar operasional labor berjalan dengan baik dan penanganan pandemi lebih optimal.
Laboratoriun Unand, jelasnya adalah ujung tombak dalam pemeriksaan sampel. Ribuan sampel per hari diperiksa di sana.
"Coba bayangkan kalau labor Unand tidak ada, berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam pengecekan sampel," ujarnya.
Simak video pilihan berikut ini:
Tanggapan Gubernur Sumbar
Kemudian terkait bantuan dari Pemerintah Sumbar, juga sudah dikomunikasikan. Namun, kata Yul, tentu butuh waktu karena ini anggaran negara yang harus melewati prosedur untuk pencairannya.
"Kita tidak mau saling menyalahkan, kalau pun ada yang salah mari kita perbaiki bersama," sebutnya.
Badoncek untuk labor Unand akan terus dibuka hingga anggaran dari Pemprov Sumbar bisa dicairkan. Sampai saat itu, pihaknya tetap menerima donasi dari masyarakat maupun kelompok atau perusahaan.
Sementara, Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan tidak adanya anggaran dari pemprov untuk laboratorium Unand sejak Januari, disebabkan permintaan dari pihak labor baru masuk pada 4 Juli 2021.
"Dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah 2021 memang tidak ada dimasukkan karena ini sifatnya bantuan dan harus ada pengajuan terlebih dahulu," katanya.
Gubernur menambahkan, hal ini sudah dibicarakan dengan pihak labor dan Unand. Anggaran yang diminta pada 4 Juli 2021 sebanyak Rp34 miliar, akan dibahas bersama DPRD Sumbar.
"Berapa yang bisa diberikan itu belum tahu," ia menambahkan.
Advertisement