Liputan6.com, Jakarta - Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito membantah kabar soal vaksinasi dapat menyebabkan varian baru virus corona. Dia menyampaikan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menegaskan vaksinasi tidak dapat membuat virus corona bermutasi menjadi varian baru.
"Pernyataan itu bahwa vaksinasi dapat menyebabkan varian baru corona juga tidak benar. WHO menjelaskan bahwa vaksinasi tidak dapat menyebabkan virus corona bermutasi menjadi varian baru," jelas Wiku sebagaimana dilihat dari tayangan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (4/8/2021).
Advertisement
Dia menjelaskan mutasi terjadi saat virus memperbanyak diri pada inang hidup. Pada vaksin Covid-19, kata Wiku, virus yang dipakai adalah virus yang sudah dimatikan dan tidak utuh sehingga tak mampu untuk memperbanyak diri.
"Virus yang tidak utuh, dan virus yang sudah dirancang sehingga tidak mampu memperbanyak diri dalam tubuh," jelasnya.
Wiku pun menyayangkan munculnya berbagai berita bohong atau hoaks terkait Covid-19 di masyarakat. Dia meminta masyarakat untuk lebih selektif dan bijak saat membaca informasi terkait virus corona.
"Penting dipahami, hoaks dapat mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap upaya penanganan pandemi yang dilakukan pemerintah sejak 3 Juli 2021," tutur Wiku.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Gencarkan Vaksinasi
Seperti diketahui, pemerintah terus menggencarkan vaksinasi Covid-19 untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal. Target vaskinasi pemerintah sebanyak 208.265.720 masyarakat Indonesia.
Sebanyak 48.106.208 orang telah mendapat suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama per 2 Agustus 2021. Sementara itu, total akumulatif yang sudah mendapat vaksinasi dosis kedua mencapai 21.436.908 orang.
Advertisement