Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden memprediksi Jakarta akan tenggelam 10 tahun lagi. Pernyataan itu mendapatkan respons dari berbagai pihak.
Kepala Seksi Perencanaan pada Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Elisabeth Tarigan, menilai ada dua faktor penyebab Jakarta bisa tenggelam. Dua faktor itu adalah penurunan muka tanah dan tingginya permukaan laut.
Advertisement
Untuk penurunan muka tanah, land subsidence, jelas Elisabeth, disebabkan beberapa hal seperti kompaksi tanah secara alamiah karena masih tanah muda atau tanah bekas reklamasi.
Kemudian, beratnya beban dari gedung-gedung ataupun bangunan di Jakarta dinilainya turut andil menurunkan muka tanah. Dan terpenting adalah, masifnya penggunaan air tanah.
"Pengambilan air tanah yang menyebabkan kekosongan pada aquifer bawah tanah," ucap Elisabeth kepada merdeka.com, Rabu (4/8/2021).
Dari kondisi-kondisi tersebut, wilayah Jakarta yang memiliki risiko tinggi alami land subsidence adalah Jakarta Utara. Namun, dia belum menyampaikan terkait seberapa dalam penurunan muka tanah di Jakarta Utara per tahunnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Ancaman Sanksi
Yang jelas, kata Elisabeth, Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI telah melakukan pemberian sanksi kepada bangunan-bangunan yang terdata yang memiliki air tanah dalam, dan penggunaannya dianggap melebihi batasan. Kedalaman air tanah, menurut Elisabeth, adalah 40 meter lebih.
Sanksi yang diberikan oleh Dinas SDA yaitu penyegelan atau penutupan sumur. "Pengawasan berada di Dinas SDA, yaitu bisa dengan penyegelan/penutupan sumur," ungkapnya.
Reporter: Yunita Amalia
Sumber: Merdeka.com
Advertisement