Liputan6.com, Beijing - China pada Rabu (4/8) melaporkan jumlah kasus harian COVID-19 tertinggi dalam enam bulan ketika tes massal, dan langkah pelacakan kontak dilakukan guna menemukan jejak infeksi varian Delta.
Dikutip dari AFP, otoritas kesehatan China melaporkan 71 kasus lokal baru pada Rabu (4/8/2021) - tertinggi sejak Januari 2021, ketika negara itu menangani wabah Virus Corona terbesarnya dalam beberapa bulan dengan memberlakukan lockdown di sejumlah kota.
Advertisement
Beijing sebelumnya berhasil meredam kasus COVID-19 - memungkinkan ekonomi untuk pulih dan ativitas kembali normal.
Tetapi wabah terbaru muncul di China ketika hampir 500 kasus domestik dilaporkan sejak pertengahan Juli 2021, termasuk pada kasus infeksi yang dialami staf bandara di Nanjing, provinsi Jiangsu.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tes COVID-19 Massal di Wuhan
Di Kota Wuhan, tempat virus pertama kali muncul pada 2019, melaporkan infeksi lokal pertamanya dalam lebih dari setahun pekan ini. Otoritas di sana mengatakan "dengan cepat meluncurkan" tes COVID-19 massal terhadap 11 juta penduduknya.
Antrean panjang warga Wuhan dilaporkan terlihat di sebuah pusat tes luar ruangan di musim panas pada Selasa, (3/8).
Sementara itu, Nanjing telah melakukan tes COVID-19 untuk 9,2 juta penduduknya sebanyak tiga kali setelah menutup pusat kebugaran dan bioskop dan menutup kompleks perumahan.
Kemudian di Zhangjiajie di provinsi Hunan tengah,di mana para pelancong yang terinfeksi yang telah berada di Nanjing menghadiri pertunjukan teater, tiba-tiba mengumumkanbahwa tidak ada yang akan diizinkan keluar kota setelah kemunculan klaster infeksi baru.
Advertisement