Harga Kedelai Dunia Berfluktuasi, Kemendag Minta Pelaku Usaha Tetap Tenang

Fluktuasi harga kedelai saat ini diharapkan tidak menyurutkan para pengrajin tahu dan tempe untuk terus berproduksi.

oleh Andina Librianty diperbarui 04 Agu 2021, 16:00 WIB
Pekerja beraktivitas di salah satu sentra produksi tahu di Jakarta, Selasa (25/5/2021). Perajin tahu dan tempe memilih untuk menjaga stabilitas pasar dengan mengurangi produksi hingga 30 persen guna menekan biaya produksi, seiring dengan berlanjutnya kenaikan harga kedelai (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah menjamin ketersediaan kedelai secara nasional tetap aman dengan harga yang wajar dan terjangkau di tengah fluktuasi harga kedelaidunia. Fluktuasi harga ini diharapkan tidak menyurutkan para pengrajin tahu dan tempe untuk terus berproduksi.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, pun mengimbau pelaku usaha tetap tenang.

"Fluktuasi harga kedelai dunia disebabkan komoditas kedelai asal Amerika Serikat yang masih belum memasuki masa panen. Sehingga, berdampak pada naiknya harga kedelai saat ini," jelas Oke dalam keterangannya pada Rabu (4/8/2021).

Berdasarkan tren harga yang dikutip dari Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia pada minggu keempat Juli 2021 sebesar USD 14,33/bushels (Rp8.924/kg landed price), naik sekitar 5,4 persen dibanding sebulan sebelumnya USD 13,60/bushel (Rp8.526/kg landed price).

Oke menjelaskan, dampak kenaikan harga kedelai dunia baru akan terasa bulan mendatang. Dengan turunnya harga kedelai secara signifikan selama ini, para pengrajin diharapkan masih mendapatkan harga kedelai yang wajar dan terjangkau.

Saat ini, secara umum harga kedelai di tingkat pengrajin di kota-kota besar dan sentra produksi utama kedelai tetap terjaga sekitar Rp10.000/kg.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Stok Nasional Aman

Perajin mempersiapkan bahan baku kedelai sebelum diolah menjadi tahu di salah satu sentra produksi tahu di Jakarta, Selasa (25/5/2021). Berdasarkan tren harga yang dikutip dari Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia masih mengalami kenaikan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sementara itu, ketersediaan kedelai secara nasional masih sangat mencukupi. Stok secara nasional masih sekitar 610 ribu ton dan cukup untuk tiga bulan mendatang.

"Kami memastikan ketersediaan stok kedelai dapat terus memenuhi keperluan industri tahu dan tempe. Untuk itu, kami mengimbau kepada pelaku usaha kedelai dan para pengrajin agar jangan khawatir dan tetap menjalankan kegiatan usahanya agar masyarakat dapat menikmati tahu dan tempe sebagai salah satu sumber protein dengan harga yang terjangkau," tambah Oke.

Kementerian Perdagangan juga secara rutin akan terus memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia, baik ketika terjadi penurunan ataupun kenaikan harga. Kemendag ingin memastikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe, serta harga tahu dan tempe di pasar berada di tingkat yang wajar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya