Cerita Megawati, Pernah Usul Agar Jokowi Tetapkan Status Darurat untuk Bencana Alam

Megawati Soekarnoputri mengatakan dirinya sering bercerita dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait penanganan bencana

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 04 Agu 2021, 18:30 WIB
Presiden Joko Widodo menerima kedatangan Megawati Soekarnoputri yang mewakili Dewan Pengarah BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (9/5/2019). Mereka yang hadir antara lain Megawati, Mahfud Md, Try Sutrisno, hingga Said Aqil Siradj. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengatakan dirinya sering bercerita dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait penanganan bencana

Hal itu diungkapkan Megawati saat menyampaikan pidatonya di acara peluncuran Sistem Peringatan Dini Multi Bahaya Geo-Hidrometeorologi yang digelar partainya, dari Kantor Pusat PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Rabu (4/8/2021).

Megawati pernah meminta Jokowi agar status darurat tak hanya disematkan untuk situasi pandemi covid, tapi juga di soal bencana alam.

"Saya bicara ke presiden, bapak ngomong new normal akibat pandemi ini. Saya kira kita juga akan masuk ke dalam sebuah tatanan new normal, antara lain bidang apa? Ya mengikuti bencana-bencana ini," kata Megawati.

Megawati merasa harus semakin banyak elite dan pemimpin di Indonesia yang bicara soal pentingnya kesiapan menghadapi bencana di Indonesia.

"Kayaknya yang mau ngomong bencana kok kayaknya susah banget. Ini pun saya ceritakan ke Pak Jokowi. Jadi beliau kalau sudah begitu, kepingkel-pingkel. 'Ibu ini ada-ada saja'. Lho benar lho Pak," kata Megawati.

Presiden kelima RI ini pun melihat peran semua pihak dalam menangani bencana itu penting. Artinya tercipta satu sinergi dan koneksitas antara satu dengan yang lain, terlebih antara jajaran pemerintah dan kementerian.

"Saya sudah minta izin kepada Pak Presiden, ini semua harus bergerak bersama. Kita harus bergotong royong, tidak bisa memilah milah. Oh ini bukan kerjaan saya, tidak bisa saya lakukan. Sekali lagi tidak bisa begitu. Karena yang ditolong jiwa manusia," ungkap Megawati.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Soal Joe Biden

Dalam kesempatan itu, Megawati mengungkit pernyataan Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengenai prediksi Jakarta tenggelam dalam 10 tahun ke depan. Megawati menilai, peringatan itu harus menjadi renungan bersama apa yang perlu Indonesia lakukan.

"Spesifik, loh, dia (Joe Biden) bilang Indonesia kalau tidak ini, dia bilang akan tenggelam 10 tahun lagi. Apa enggak garuk-garuk kepala. Apakah yang harus kita lakukan?" kata dia.

Megawati pun mengajak elite di Indonesia juga ikut memikirkan pernyataan Presiden Amerika Serikat itu. Ia mengingatkan pentingnya warga Indonesia untuk sadar terhadap bencana yang akan datang.

Mengenai pernyataan Biden, ia sudah lapor ke Presiden Joko Widodo. Apalagi pemerintah sudah berencana untuk memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur demi mengurangi kepadatan penduduk.

"Apa yang perlu kita lakukan sudah saya laporkan ke Presiden. Presiden udah denger apa belom nih berita kayak gini. Terus kita suruh cepet-cepet pindah ke Kalimantan itu untuk ibu kota baru," kata dia.

Megawati menjelaskan, sebetulnya bukan daratan Jakarta yang tenggelam. Tetapi permukaan air laut meninggi sehingga akan menutupi daratan Jakarta. Hal ini diperparah akibat penyedotan air tanah yang berlebihan sehingga terjadi intrusi air laut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya