Liputan6.com, Kediri - Kota Kediri menjadi daerah dengan rasio tracing atau pelacakan COVID-19 terbanyak di Jawa Timur, atau menempati peringkat pertama dengan angka rasio 1 banding 6,09 (satu kasus berbanding 6,09 kontak erat).
Tingginya angka tracing di wilayah Kota Kediri itu sesuai data aplikasi Silacak per tanggal 1 Agustus 2021. Menurut Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Rabu (4/8/2021), capaian itu adalah hasil sinergisitas dengan Kodim 0809 dan Polres, selain Babinsa dan Bhabinkamtibmas telah menjadi tim tracer di 46 kelurahan setempat.
"Ini adalah kerja bareng antara tiga pilar yang sudah dimulai sejak dua pekan lalu. Masing-masing menurunkan anggotanya untuk mencari kontak erat. Untuk entry data, Dinas Kesehatan Kediri dibantu Dinas Pendidikan yang mengirimkan operator dari sekolah untuk menjadi tracer digital," katanya di Kediri, dilansir dari Antara.
Baca Juga
Advertisement
Wali Kota yang akrab disapa Mas Abu itu juga mengatakan bahwa rasio tracing di angka 1:6,09 masih perlu ditingkatkan lagi. Hal itu dilakukan agar target tracing sebesar 15 hingga 30 kontak erat untuk tiap satu kasus positif dapat tercapai.
Angka 1:6,09 diperoleh dari jumlah kontak erat yang terlacak tiap satu kasus positif, yang artinya di Kota Kediri terdapat enam kontak erat yang dapat terlacak tiap satu kasus positif. Data tersebut dari aplikasi Silacak, per tanggal 1 Agustus 2021.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini
Meningkatkan Jumlah Testing
Wali Kota juga menegaskan bahwa untuk mengejar target tersebut, pihaknya akan meminta setiap kecamatan ada rapat koordinasi khusus untuk membahas tracing dan testing.
"Di tingkat kota kami ada rapat 'Kopi Paid'. Nah untuk meningkatkan tracing dan testing juga perlu koordinasi seperti itu. Agar persoalan yang ditemui di lapangan oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas, tenaga kesehatan dan operator sekolah yang membantu entry data bisa dibahas dan dicari solusinya," ujarnya.
Selain meningkatkan angka tracing, Pemkot Kediri juga menargetkan jumlah testing sebanyak 624 test per hari. Angka ini masih bisa dicapai Kota Kediri dengan melibatkan relawan swaber dari perguruan tinggi kesehatan.
"Tidak perlu khawatir kalau dites. Alhamdulillah jika hasilnya negatif, sehingga tinggal perlu lebih mawas diri. Untuk yang hasilnya positif, nanti akan terus dipantau kesehatannya oleh puskesmas. Apakah perlu dirujuk ke rumah sakit atau tidak dan bila cukup di rumah saja, nanti pemkot akan memberikan bantuan," kata Mas Abu.
Hingga kini, di Kota Kediri per Selasa (3/8) terdapat 2.923 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 652 orang yang masih dirawat, 2.024 orang telah sembuh dan 247 orang meninggal dunia.
Advertisement