Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat penggalangan dana di pasar modal mencapai Rp 61,7 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, penghimpunan dana itu masih didominasi penerbitan obligasi dan sukuk, dibandingkan dengan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO).
Advertisement
"Sampai dengan 30 Juli 2021, obligasi dan sukuk yang diterbitkan korporasi dan tercatat di Bursa berjumlah 51 emisi dengan total emisi sebesar Rp 54 triliun, dan diterbitkan oleh 37 perusahaan," beber Nyoman kepada awak media, Rabu (4/8/2021).
Sedangkan perusahaan yang telah mencatatkan saham di BEI, sebanyak 27 perusahaan dengan total dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp 7,7 triliun.
“Sehingga total dana yang sudah terhimpun oleh perusahaan-perusahaan yang telah mencatatkan saham, obligasi dan sukuk sebesar Rp 61,7 triliun,” sebut Nyoman.
Selain IPO, Nyoman mengatakan penggalangan dana lainnya dapat dilakukan melalui rights issue oleh perusahaan tercatat. Hingga 30 Juli 2021, sudah ada 16 perusahaan tercatat yang melakukan rights issue di BEI dengan dana yang berhasil dihimpun sekitar Rp 35,7 triliun.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penggalangan Dana Melalui SBN
Masih dalam rangka penggalangan dana, ada pula pencatatan Surat Berharga Negara (SBN) di Bursa. Hingga 30 Juli 2021 sudah ada 32 seri baru (new listing) SBN yang dicatatkan di Bursa.
SBN tersebut terdiri dari pencatatan Surat Utang Negara (SUN) dan Sukuk Berharga Syariah Negara (SBSN). Adapun jumlah SBN yang sudah dicatatkan di Bursa mencapai Rp 125 triliun.
"Beberapa di antara SBN tersebut, khususnya berupa Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan Surat Perbendaharaan Negara Syariah (SPNS) telah jatuh tempo,” Nyoman menambahkan.
Advertisement