Liputan6.com, Jakarta - Perperpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menimbulkan beragam reaksi penolakan, kondisi ini diperkeruh dengan beredarnya hoaks seputar kegiatan yang bertujuan untuk meredam penularan Covid-19 tersebut.
Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri informasi viral seputar PPKM, hasilnya sebagian informasi terbukti hoaks.
Advertisement
Lalu informasi seputar PPKM manasaja yang terbukti hoaks? Berikut daftarnya:
1. Judul Berita Pakar Usulkan PPKM Darurat Diperpanjang Hingga Dalang Pembunuhan Munir Ditangkap
Beredar di media sosial postingan tangkapan layar berita terkait PPKM Darurat yang diusulkan diperpanjang sampai dalang pembunuhan Munir ditangkap. Postingan itu ramai dibagikan pada awal pekan ini.
Dalam postingannya terdapat tangkapan layar berita dari Detik.com berjudul "Pakar Mengusulkan PPKM Darurat Diperpanjang Sampai Dalang Pembunuhan Munir Ditangkap"
Tangkapan layar itu juga dilengkapi tanggal tayangnya yakni Rabu, 14 Juli 2021 pukul 08.37 WIB.
Selain itu akun tersebut juga menambahkan narasi: "Usul yang ........"
Lalu benarkah postingan tangkapan layar berita terkait PPKM Darurat yang diusulkan diperpanjang sampai dalang pembunuhan Munir ditangkap? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, Postingan tangkapan layar berita terkait PPKM Darurat yang diusulkan diperpanjang sampai dalang pembunuhan Munir ditangkap adalah tidak benar. Faktanya judul dalam artikel tersebut telah disunting.
2. Video Warga Ditusuk Pulpen hingga Buta oleh Petugas Jaga di Pos Penyekatan PPKM
Sebuah video yang diklaim seorang warga ditusuk pulpen bagian matanya hingga buta oleh petugas di pos penyekatan PPKM beredar di media sosial. Video tersebut salah satunya diunggah akun Facebook El Shaarawy pada 18 Juli 2021.
Dalam video berdurasi 1 menit itu, terlihat seorang pria tengah berada di sebuah jalanan. Bagian wajah dari pria itu tampak berdarah. Ia mengaku, matanya buta ditusuk petugas saat berada di pos penyekatan PPKM.
"Baik pak, ini proses penyekatan di solok. Kebetulan saya baru mutar, melihat truk kita yang terbalik di sana. Saya mau balik ke Padang, ditanya sama siapa melapor karena begitu banyak petugasnya. Akhirnya saya didorong pak, saya pegang pena, tertusuk lah mata saya, sudah buta pak. Mata saya sudah buta ditusuk sama pena," demikian pengakuan dari pria tersebut.
"Astaghfirullah...
Aparat biad*b,, mata warga ditusuk pake pulpen
Gara2 aturan PPKM
Sampai Sekejam Ini
😡😡😡," tulis akun Facebook El Shaarawy.
Video yang disebarkan akun Facebook El Shaarawy telah 135 kali ditonton dan mendapat 15 komentar warganet.
Benarkah dalam video itu seorang pria ditusuk petugas hingga buta di pos penyekatan PPKM? Berikut penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, video yang diklaim seorang warga ditusuk pulpen bagian matanya hingga buta oleh petugas di pos penyekatan PPKM ternyata tidak benar. Faktanya, pria tersebut tidak ditusuk dengan pulpen oleh petugas dan tidak mengalami kebutaan.
3. PPKM Diperpanjang hingga Hari Kiamat
Kabar tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diperpanjang hingga hari kiamat beredar di media sosial. Kabar tersebut disebarkan akun Facebook Agust Rafiudin pada 26 Juli 2021.
Akun Facebook Agust Rafiudin mengunggah foto siaran televisi yang menayangkan pengumanan PPKM diperpanjang oleh Presiden Jokowi. Foto yang diunggah akun Facebook Agus Rafiudin mirip dengan tayangan di stasiun televisi Metro TV. Dalam foto itu, terdapat tulisan sebagai berikut:
"BREAKING NEWS
PPKM DILANJUTKAN HINGGA HARI KIAMAT"
"Lanjutkan Pak 👍," tulis akun Facebook Agust Rafiudin.
Benarkah PPKM diperpanjang hingga hari kiamat? Berikut penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, kabar tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diperpanjang hingga hari kiamat ternyata tidak benar.
Faktanya, PPKM level 4 diperpanjang hingga 2 Agustus 2021. Foto yang disebarkan akun Facebook Agust Rafiudin telah dimanipulasi.
4. Bantuan Rp 1 Juta Bagi Warga yang Punya Kartu Vaksin Selama PPKM
Beredar di media sosial postingan terkait bantuan Rp 1 juta dari pemerintah bagi warga yang sudah memiliki kartu vaksin selama PPKM. Postingan itu ramai dibagikan sejak awal pekan ini.
Salah satu yang mengunggahnya adalah akun bernama Edy Kurnia. Dia mempostingnya di Facebook pada 29 Juli 2021.
Berikut isi postingannya:
"Informasi :
Bagi yang sudah memiliki KARTU VAKSINASI sudah bisa mengambil kompensasi PPKM Per Tgl 1 AGUSTUS 2021 sebesar Rp. 1.000.000 untuk biaya # PPKM
Silakan cek apakah nama anda tercantum, dan cocokkan dengan NIK E-KTP anda melalui link berikut ini: https://s.id/ektp-covid19"
Selain itu ia juga menambahkan narasi:
"Cuma bantu share.Mantap, Terima kasih,Cek langsung guys...https://s.id/ektp-covid19"
Lalu benarkah postingan yang menyebut ada bantuan Rp 1 juta bagi warga yang sudah memiliki kartu vaksin selama PPKM? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
5. Cara Mengetahui Pemilik Kartu Vaksinasi Dapat Kompensasi PPKM Rp 500 ribu
Cek Fakta Liputan.com mendapati informasi cara mengetahui pemilik kartu vaksinasi mengetahui dapat kompensasi PPKM Rp 500 ribu. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
Berikut informasi cara mengetahui pemilik kartu vaksinasi dapat kompensasi PPKM Rp 500 ribu:
"Informasi :
Bagi yang sudah memiliki KARTU VAKSINASI sudah bisa mengambil kompensasi PPKM Per Tgl 1 AGUSTUS 2021 sebesar Rp. 500.000 untuk biaya# PPKM
Silakan cek apakah nama anda tercantum, dan cocokkan dengan
NIK E-KTP anda melalui link berikut ini:
s.id/ektp-covid19"
Benarkah informasi cara mengetahui pemilik kartu vaksinasi dapat kompensasi PPKM Rp 500 ribu? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan.com, informasi cara mengetahui pemilik kartu vaksinasi mengetahui dapat kompensasi PPKM Rp 500 ribu tidak benar.
Pemerintah tidak memberikan kompensasi PPKM untuk pemilik kartu vaksinasi.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.
Advertisement